Pacitanku.com, SEMARANG – Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima anugerah konservasi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor Unnes Fathur Rokhman dalam acara puncak peringatan Dies Natalis ke-51 Unnnes di auditoium Unnes, Semarang, Rabu (30/3/2016).
Penghargaan konservasi Upakaratama Reh Adiwangsa tersebut diberikan kepada SBY karena dinilai memiliki peran besar dalam menegakkan demokrasi di Indonesia sehingga menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
Sementara, pada bidang politik, ia menjadi presiden yang menggagas dan meneladankan politik santun. Alumnus SMAN I Pacitan ini juga berhasil memimpin dalam suasana teduh dengan menjalin hubungan yang harmonis antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Selain itu, kiprah pria yang memiliki hobi bernyanyi dan membaca sebagai pemikir dan pemimpin tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Usahanya untuk turut menegakkan perdamaian dunia diwujudkan dengan mendirikan Peace and Security Center yang menjadi pusat pelatihan bagi pasukan perdamain dunia.
Bersama kepala negara lain, penyuka kuliner soto Pacitan ini juga menjadi perumus Sustainable Development Goals (SDGs). SBY pun mengapresiasi kampus Unnes yang dinilai bisa menerapkan konservasi secara utuh.
”Bagus sekali, ini baru konservasi, karena itu, kalau bisa dibuat buku tentang bagaimana mewujudkan kampus sebagus, sehijau ini. Dengan begitu, kampus-kampus lain di Indonesia bisa menirunya,” kata pria yang lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan pada 9 September 1949 itu.
Sebagai informasi, hari ini, Rabu (30/3/2016), SBY yang hadir bersama Ani Yudhoyono akan menyampaikan orasi ilmiah bertema “Akselerasi Inovasi Perguruan Tinggi Berwawasan Konservasi dalam Membangun Peradaban” dalam upacara puncak Dies Natalis ke-51 Unnes.
Selain SBY, Unnes juga memberikan penghargaan serupa kepada empat tokoh nasional lainnya, yakni M Nuh, Mohamad Nasir, Riri Fitri dan Rita Subowo. (DPPP001)
Keterangan foto: SBY menerima anugerah konservasi dari kampus Unnes. (Foto: Unnes.ac.id)
