Cuaca Panas Masih Terjadi, BPBD Pacitan Sebut Karena Pergantian Musim

oleh -3 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan menyebut bahwa cuaca panas yang masih terjadi di Kabupaten Pacitan sejak pekan lalu hingga beberapa waktu kedepan adalah dampak terjadinya pergantian musim, dari musim penghujan ke musim kemarau.

‘’Sepekan terakhir cuaca cukup panas dan suhu mencapai 35 derajat Celsius pada 14 Maret lalu,’’ terang Ratna Budiono Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, baru-baru ini kepada wartawan.

Beberapa hari belakangan, temperatur suhu di wilayah Pacitan akan mencapai 31 derajat celcius bahkan lebih. Meningkat dari rata-rata suhu normal di kisaran 28-29 derajat Celcius.

Menurut Ratna, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau bakal terjadi di pertengahan Mei hingga Juli, namun, pihaknya  sudah bersiap menghadapi musim kekeringan pada April nanti.




Selain itu, Ratna enggan memastikan cuaca panas saat ini merupakan dampak fenomena Equinox.  Yakni, fenomena astronomi di mana matahari melintas garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September. ‘’Ini sebenarnya hal biasa, tapi cuaca memang lumayan panas. Namun semoga masih ada potensi hujan,’’ tandasnya.

Terpisah, Bambang Wijanarko, Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan meminta masyarakat untuk waspada dan menjaga kesehatan dalam kondisi cuaca panas hingga 32 derajat celcius seperti saat ini.

“Cuaca panas ini dapat menimbulkan berbagai penyakit, dan yang paling rentan terserang adalah bayi, balita, ibu hamil, orang lanjut usia (lansia) dan orang yang memiliki penyakit kronis, orang sehat pun bisa jadi sakit saat cuaca panas seperti ini. Salah satunya yang mudah menyerang adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),’’ jelasnya.

Selain itu, Bambang menyebut bahwa cuaca panas juga dapat menurunkan daya tahan tubuh karena cairan tubuh banyak keluar. Dalam kondisi tersebut, tubuh juga rawan mengalami dehidrasi. Sehingga perlu asupan air dalam jumlah banyak agar kondisi tubuh terjaga.  ‘’Kalau dehidrasi kita jadi cepat merasa lelah. Kalau anak-anak biasanya sering mengalami biang keringat,’’ tambahnya.

Bambang mengimbau, warga menghindari paparan sinara matahari langsung saat cuaca panas seperti saat ini.  Jika terpaksa beraktivitas keluar rumah disarankan memakai pelindung panas. ‘’Bisa pakai payung atau masker. Kalau pengendara motor sebaiknya menggunakan masker,’’tutupnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun