Tanah Amblas Gemaharjo Semakin Dekati Pemukiman Warga

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Rencana relokasi pemukiman warga terdampak tanah amblas di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo hingga kini belum ada kejelasan. Setelah dilakukan sosialisasi, penanganan bencana jalan amblas di Jalur Pacitan-Ponorogo kilometer 228 tersebut terbilang lamban.

Selama enam bulan atau semenjak jalan tersebut amblas tak ada kepastian yang diberikan pemerintah. Padahal pergerakan tanah di Dusun Dondong pun semakin parah dan mengancam rumah warga.

Kepala Desa Gemaharjo, Kecamatan Wahyu Pujiono mengaku sudah menyampaikan keluhan warga kepada pemkab. Termasuk saat Penjabat Bupati Pacitan Priyo Dharmawan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi jembatan bailey. ‘’Salah satunya kami mengusulkan pembangunan jembatan bailey baru di sebelah jembatan lama,’’ ujarnya baru-baru ini.

Kepaka Sie Jalan UPT Bina Marga Jatim wilayah Pacitan Budihari Santoso menyampaikan bahwa kondisi saat ini adalah sempitnya badan jembatan serta terbatasnya kemampuan beban, mengharuskan kendaraan melintas satu demi satu.




“Saat ini masih diberlakukan buka-tutup. Sebab jembatan darurat hanya bisa dilalui satu arah. Tidak bisa dipergunakan simpangan, khususnya kendaraan roda empat,” jelasnya, kemarin.

Menurut Hari, diharapkan tahun anggaran 2016 ini, relokasi jalan ambles tersebut sudah bisa terealisasi. Terlebih, saat ini keputusan Gubernur Jatim soal penentuan lokasi (penlok) sudah terbit. Hari mengungkapkan, secepatnya bakal segera dilaksanakan pematokan lahan. Setelah itu, segera ditindak lanjuti sosialisasi tahap kedua dengan land owner, guna menyepakati harga ganti rugi lahan.

“Luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 7 ribu meter persegi. Masyarakat sangat kooperatif dengan kondisi tersebut. Sehingga mereka sangat wellcome seandainya beberapa lahan mereka akan dibebaskan untuk kepentingan umum,” pungkasnya.

Sebelumnya pejabat bupati Pacitan, Priyo Dharmawan menyampaikan bahwa UPT Bina Marga Jatim sudah koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat terkait pembangunan jalan tersebut.

Priyo menyebut bahwa saat ini tahap pembangunan jalur baru tersebut sudah masuk tahap sosialisasi ke warga soal relokasi pemukiman. Terkait relokasi sendiri, Priyo mengatakan bahwa pihaknya akan membantu proses relokasi.

Sebagai informasi, Sebagai informasi, sedikitnya ada 8 rumah yang ditempati oleh 11 kepala keluarga (KK) kondisinya memperihatinkan. Sebanyak 11 rumah warga di lokasi tanah gerak tersebut memang beberapa waktu lalu sudah direkomendasi oleh Dinas Energi dan Pertambangan Pacitan untuk direlokasi.

Rekomendasi tersebut berdasarkan hasil kajian tim ESDM bahwa daerah tersebut dianggap kurang layak untuk dihuni. Hal ini seiring pula dengan kondisi jalan disekitar Dusun Dondong km 228 jalur utama Pacitan – Ponorogo yang berulang kali ambles. (RAPP002)