Pemindahan Lapak Pedagang Arjowinangun Terkesan Tebang Pilih

oleh -0 Dilihat
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)

Pacitanku.com, PACITAN – Para pedagang yang kerap mangkal di depan Pasar Arjowinangun mengeluh setelah kehilangan sebagian pendapatan pasca relokasi. Bahkan, salah satu pedagang pasar tersebut menganggap pemindahan lapak tersebut terkesan tebang pilih.

Erni, pedagang Pasar Arjowinangun mengaku sejak pindah ke los sebelah timur pasar omzetnya anjlok. Pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan modal kulakan. ‘’Paling sehari hanya dapat Rp 50 ribu sudah lumayan. Berbeda ketika masih berjualan di depan bisa lebih,’’ katanya, baru-baru ini kepada wartawan.

Selain itu, Erni juga menyesalkan ternyata masih ada pedagang yang dibiarkan berjualan di depan Pasar Arjowinangun. Sehingga terkesan petugas tebang pilih dalam penertiban dan penataan pedagang.

Dia berharap ada langkah tegas agar pedagang yang masih bertahan di depan pasar serta di lorong-lorong pasar juga ikut direlokasi ke tempat baru. ‘’Kalau semua ke sebelah timur, pasti pembeli juga akan mengikuti,’’ tandasnya.




Sementara, janji pengelola pasar untuk membuka jalan akses ke lokasi baru hingga sekarang belum ada realisasi. Padahal pedangang yang dipindah sudah kembang-kempis karena pendapatan minim. ‘’Kalau jalan ke sebelah timur dibuka, orang bisa lewat situ. Sekarang masih sepi,’’ kata Suyatmi pedagang lainnya.

Sejumlah pedagang kerap mangkal di depan Pasar Arjowinangun kini mengeluh dagangan sepi setelah pindah ke dalam area pasar. ‘’Kalau dulu ketika masih jualan di depan, siang pun masih ramai pembeli. Tapi, sekarang sebaliknya. Pagi saja belum tentu dapat pembeli,’’ keluh Sopiyah salah seorang pedagang sayur, kemarin (16/3).

Menurutnya, niat pemkab menata pedagang tidak salah. Tetapi dia berharap pasca pemindahan ada upaya meramaikan tempat yang baru. Karena pedagang sangat bergantung pada keberadaan pembeli yang mau masuk ke dalam pasar. Kini saja, pendapatan mereka turun drastis hingga separo dari biasanya. ‘’Tempatnya tidak masalah, tapi pedagang butuh pembeli ramai,’’ akunya.

Terpisah, Kepala UPT Pasar Arjowinangun Nuswandini menampik jika penertiban pedagang di depan pasar tebang pilih. Karena depan pasar kini steril dari pedagang. ‘’Kalau seandainya ada pedagang yang masih jualan di trotoar depan pasar, pasti akan disuruh pindah polisi dan petugas Dishubkominfo. Karena masuk kawasan tertib lalu lintas,’’ katanya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun