Hingga Akhir Februari, Penyakit DBD di Pacitan Capai 357 Kasus

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi Penderita DBD
Ilustrasi Penderita DBD

Pacitanku.com, PACITAN – Jumlah penderita di Pacitan terus mengalami kenaikan. Terbaru, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan hingga 29 Februari 2016, jumlah kasus DBD di Pacitan sudah mencapai 357 atau meningkat 109 kasus dibanding pertengahan Februari lalu, dimana saat itu mencapai 248 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pacitan, Bambang Widjanarko, Selasa kemarin menyatakan bahwa serangan DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Kota, tepatnya di Desa Bangunsari dan Desa Tanjungsari.

““Dua desa tersebut, memang endemis DBD. Banyak warga dua desa tersebut yang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran terserang DBD,” kata Bambang.




Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa Dinkes Pacitan akan terus berupaya melakukan upaya-upaya pencegahan agar kasus DBD bisa diminimalisir. ‎Diantaranya melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Pada Jumat nanti, kami akan melaksanakan gerakan serentak PSN dengan melibatkan juru pemantau jentik (jumantik) di Desa Bangunsari, satu rumah, satu jumantik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan, penyebaran suatu penyakit, tidak terkecuali DBD, memang lebih didominasi oleh lingkungan serta prilaku individu. Karena itu, langkah pertama yang harus dilaksanakan dengan PSN. “PSN dipandang sebagai upaya paling efektif dalam pengendalian DBD,” tukasnya.

Data tersebut menunjukkan bahwa Pacitan adalah daerah di Jatim dengan penderita DBD yang cukup tinggi. Jika akhir Januari lalu Dinkes Pacitan mencatat ada 169 kasus, maka akhir Februari ini bisa dikatakan meningkat lebih dari 100 persen atau 188 kasus, dengan total kasus adalah 357.  (yun/net/RAPP002)