Giatkan Menulis dan Ber-Socmed untuk Promosikan Wisata Pacitan Secara Digital

oleh -0 Dilihat
Ratusan peserta Fun Hunting membuat reportase berita sebagai bagian dari acara Workhsop. (Foto: Bhayoe Robbie)
Ratusan peserta Fun Hunting membuat reportase berita sebagai bagian dari acara Workhsop. (Foto: Bhayoe Robbie)

Pacitanku.com, PACITAN – Menulis dalam konteks jurnalistik atau disebut sebagai pewarta adalah tugas mulia. Sementara dalam konteks pengembangan dan promosi wisata daerah, para jurnalis memiliki peran penting untuk membantu pemerintah kabupaten (Pemkab) mempromosikan potensi dan wisata daerah.

Dwi Purnawan menyampaikan materi tentang jurnalistik dihadapan 150 jurnalis muda Pacitan.
Dwi Purnawan menyampaikan materi tentang jurnalistik dihadapan 150 jurnalis muda Pacitan. (Foto: Bambang El Pacitano)

Hal tersebut dikatakan oleh Dwi Purnawan, founder www.pacitanku.com saat menyampaikan materi tentang jurnalistik dan social media untuk promosi wisata Pacitan dalam “Fun Hunting, Workshop Jurnalistik dan Fotografi” yang digelar dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Jadi Pacitan ke 271, pada Sabtu (13/2/2016) lalu di Gedung Pasar Sawoo lantai 2, Jalan Ahmad Yani, Pacitan.

150 peserta Workshop Jurnalistik antusias mengikuti jalannya acara. (Foto: Bambang El Pacitano)
150 peserta Workshop Jurnalistik antusias mengikuti jalannya acara. (Foto: Bambang El Pacitano)

Menurutnya, di era yang semakin canggih, para pewarta atau jurnalis kini semakin dimudahkan dengan akses yang tidak terbatas, sehingga mampu mempromosikan wisata daerah secara efektif dan tepat sasaran.

“Tugas jurnalis dalam konteks pengembangan dan promosi wisata daerah begitu mulia, sebab para jurnalis tersebut menyampaikan kabar informatif dan edukatif tentang promosi wisata daerah, selain itu di sisi lain bisa membantu Pemkab dalam promosi, baik melalui media maupun secara digital melalui social media,” jelasnya.

Dua perwakilan dari jurnalistik SMPN 1 Pacitan menyampaikan paparannya. (Foto: Eko Ndemin)
Dua perwakilan dari jurnalistik SMPN 1 Pacitan menyampaikan paparannya. (Foto: Eko Ndemin)

Namun demikian, alumnus Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini juga mengingatkan bahwa dalam era teknologi yang semakin canggih, media yang dikelola tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya socmed. Dikatakan Dwi, dengan adanya socmed, keberadaan media mainstream menjadi semakin terbantu menyampaikan visi dan misinya.


“Sehingga kami harapkan, teman-teman disini, para peserta workshop jurnalistik dan fotografi untuk terus menggunakan socmed dan media yang dikelola, agar secara kontinyu bisa mempromosikan wisata daerah melalui kegiatan jurnalistik di masing-masing sekolah,” ujarnya.

Hery Purnomo/Wartawan Foto Majalah Sinergis menyampaikan materi fotografi. (Foto: Bhayoe Robbie)
Hery Purnomo/Wartawan Foto Majalah Sinergis menyampaikan materi fotografi. (Foto: Bhayoe Robbie)

Senada dengan Dwi, Hery Purnomo menyampaikan begitu pentingnya peran socmed  dan media mainstream saat ini harus berjalan beriringan.

“Dalam konteks fotografi, kini socmed juga mewadahi bagi pegiat foto untuk memposting foto-foto terbaik di socmed, sehingga dengan demikian, sangat disarankan bagi para jurnalis yang berada disini, bisa memanfaatkan socmed secara baik, bijak dan tentunya membawa manfaat bagi daerah,” kata pria yang merupakan wartawan foto Majalah Sinergis ini.

Ratusan peserta Fun Hunting membuat reportase berita sebagai bagian dari acara Workhsop. (Foto: Bhayoe Robbie)
Ratusan peserta Fun Hunting membuat reportase berita sebagai bagian dari acara Workhsop. (Foto: Bhayoe Robbie)

Lebih lanjut, Hery juga menyampaikan, bahwa para peserta juga diminta untuk lebih banyak belajar menggunakan socmed dalam konteks fotografi secara bijak. Hal itu, menurut Hery, adalah hal mutlak, karena era socmed adalah era yang bebas namun harus tetap berdasar pada rambu-rambu yang ada.


“Ada yang kemudian disebut etika jurnalistik, itu harus dipakai, meski dalam konteks ber-socmed, misalnya, kalau ada peristiwa kecelakaan, jangan posting foto-foto vulgar ke socmed, karena hal tersebut tidak sesuai dengan kaidah dan etika jurnalistik,” pungkasnya.

Agenda workshop “Fun Hunting” ini sendiri digelar oleh Komunitas Lensa Indie Pacitan (KLIC) yang diikuti oleh 227 peserta dari berbagai sekolah di Pacitan. selain ratusan anak sekolah yang terdiri dari anak SMA, SMP dan MTS, agenda ini juga turut diikuti puluhan guru dari berbagai sekolah di Pacitan. (RAPP002)