9 Daerah di Jatim Rawan Bencana, Perlu Penanggulangan Terpadu

oleh -0 Dilihat
Longsor Pacitan 2016

Pacitanku.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota se-Jatim akan bekerjasama menangani kedaruratan bencana seperti dukungan logistik, menyiapkan tempat pengungsian, mengatasi masalah jangka pendek di sejumlah daerah yang terkena bencana.

Banjir sungai Lorok pada tahun lalu (Foto : Rio Apriyanto)
Banjir sungai Lorok pada tahun lalu (Foto : Rio Apriyanto)

Menurut Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangannya kepada wartawan,  Kamis (11/2/2016) kemarin, menyebut bahwa berdasarkan laporan khusus Pusdalops BPBD Jatim, ada beberapa daerah yang terkena bencana yakni Surabaya, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Kab Malang, Pacitan, Bangkalan, Gresik dan Kota Malang.

“Bojonegoro terjadi banjir luapan pada 11 kecamatan seperti Kecamatan Baureno (10 desa), Kecamatan Balen (9 desa), Kecamatan Kapas (2 desa), Kecamatan Bojonegoro (2 desa), Kecamatan Gayam (2 desa), Kecamatan Malo (4 desa), Kecamatan Padangan (2 desa), Kecamatan Kasiman (1 desa), Kecamatan Kanor (3 desa), Kecamatan Dander (1 desa), dan Kecamatan Trucuk (8 desa),” jelasnya.




Lebih lanjut, Gus Ipul menyebut bahwa banjir luapan yang terjadi di Bojonegoro tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi selama 1 hari dan karena luapan dari Sungai Bengawan Solo hingga menggenangi 43 desa di 11 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.

Jembatan Putus terkena banji bandang (Foto : Humas Pemkab)
Jembatan Putus terkena banjir bandang (Foto : Humas Pemkab)

“Adapun rincian kerugian atau kerusakan di Bojonegoro, rumah tergenang sebanyak 310 KK, rumah rusak berat 5 unit dan lahan padi 12 hektare. Sedangkan upaya yang telah dilakukan identifikasi warga terdampak, kerja bhakti membersihkan lingkungan dan rumah penduduk yang dilaksanakan oleh BPBD, TNI, Polri dan warga masyarakat, mendirikan dapur umum, menyerahkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak dari Nakertransos Bojonegoro.,” ungkapnya.

Sementara, untuk Kabupaten Malang terjadi bencana tanah longsor pada Dusun Gendogo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum. Hujan terjadi secara terus menerus sejak Selasa (9/2/2016). Hujan besar tersebut mengakibatkan sisi tebing di jalan menuju Keraton Gunung Kawi ambrol lebih dari 5 meter. Jalan menuju ke Keraton Gunung Kawi, Ngajum, Kabupaten Malang tertutup oleh longsoran.

Longsor terjang rumah warga Kledung. (Foto : Nasrul Hidayat/WA)
Longsor terjang rumah warga Kledung. (Foto : Nasrul Hidayat/WA)

“Upaya yang telah dilakukan yakni BPBD Kabupaten  Malang dibantu oleh Forpimda Kabupaten Malang melakukan assessment pembersihan material longsor di lokasi. Pembersihan longsor dibantu dua unit mobil tangki air milik BPBD Kab Malang,” kata Gus Ipul.

Di Pacitan, juga terjadi tanah longsor di Kecamatan Bandar, tepatnya Dusun Bubatan, Desa Ngunut serta Dusun Nginuman Desa Petung Sinarang. Kerusakan/kerugian yakni material longsor menutup setengah bahu jalan raya sehingga mengganggu arus lalu lintas. Untuk Dusun Nginuman, material longsor masuk ke halaman salah satu warga. “Upaya yang dilakukan Babinsa dan aparat terkait bersama-sama dengan masyarakat membersihkan material longsor,” ujarnya.

Kendaraan melintas di tempat longsor Pucangombo, Tegalombo. (Foto : Aliqfiya/Pacitanku.com)
Kendaraan melintas di tempat longsor Plengkung, Tegalombo. (Foto : Aliqfiya/Pacitanku.com)

Sementara, di Bangkalan terjadi banjir di Kecamatan Blega, Desa Blega. Kerusakan/kerugian yang terjadi yakni ketinggian di pemukiman yang paling dalam seperut orang dewasa kurang lebih 90-100 cm dan di jalan raya sekitar 10-30 cm.

Terpisah,K omisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta kepada Pemprov Jatim agar segera membentuk satgas penanggulangan banjir. Hal ini dilakukan agar penanganan banjir di beberapa daerah mulai dari Pantura, Mataraman, Tapal Kuda dan Madura, bahkan Surabaya dan Sidoarjo bisa tertangani dengan cepat dan tanggap.




Anggota Komisi E DPRD Jatim, M Eksan di DPRD Jatim, Kamis (11/2) menyatakan prihatin dengan banjir yang terjadi di beberapa daerah tersebut. Apalagi banjir seperti menjadi rutinitas yang terus berulang setiap datangnya musim hujan.

Kerja bakti warga Tegalombo membersihkan longsor
Kerja bakti warga Tegalombo membersihkan longsor

Menurut Eksan, sudah waktunya ada penanganan yang lebih serius dan terkoordinasi dalam menanggulangi bencana banjir.  Karena itu, Eksan mengusulkan Pemprov membentuk Satuan Tugas (Satgas) Banjir. Satgas  harus diberi otoritas oleh gubernur agar bisa bekerja secara cepat dan efektif. Bahkan, kalau perlu dibawah koordinasi gubernur langsung.

“Penanganan banjir tak bisa lagi dikelola secara sporadis. Sudah saatnya dibentuk satgas banjir untuk menanggulangi banjir secara menyeluruh dari hulu sampai hilir. Satgas ini nantinya mengkoordinasi pemda dan instansi terkait, termasuk berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah tempat hulu sungai Bengawan Solo yang menjadi salah satu penyebab banjir di Jatim,” ujarnya. (RAPP002)