Capai 152 Kasus, Jumlah Penderita DBD Pacitan Tertinggi di Jatim

oleh -1 Dilihat

Pacitanku.com, SURABAYA – Kabupaten Pacitan menjadi daerah terbanyak untuk penderita demam berdarah dengue (DB) di Provinsi Jawa Timur. Data dari dinas kesehatan Jatim menyebut bahwa Pacitan adalah kabupaten tertinggi dengan jumlah kasus DBD.

Berdasarkan data di Pemprov Jatim menyebutkan, sepanjang bulan Januari 2016, kasus DBD di 38 kabupaten/kota di Jatim tercatat 2.027 kasus. Lima dari 38 kabupaten/kota mendominasi kasus penyakit demam berdarah dengue di Jatim, yang terjadi sepanjang bulan Januari 2016. Yakni, Pacitan, Jombang, Kediri, Bangkalan, dan Sumenep.

Menurut Plt Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Mujib Affan, mengatakan untuk Pacitan kasus DBD jumlahnya mencapai 152 dan merupakan yang tertinggi di Jatim. Setelah disusul Jombang 148 kasus, Kediri 94, Bangkalan 89, dan Sumenep 76 kasus.

Setelah itu, disusul Kabupaten Kediri yang meninggal 4 orang, Kabupaten Mojokerto 4, Bojonegoro 3, dan Kabupaten Malang 3 orang. Selain itu, Sidoarjo dan Kota Probolinggo, kata Mujib, menjadi dua daerah yang kasus DBD meningkat lebih dari dua kali lipat.


Untuk Sidoarjo, jika bulan Januari 2015 jumlah kasus DBD hanya 21 kasus, pada bulan Januari 2016 naik menjadi 45 kasus. Sedangkan Kota Probolinggo naik dari 20 kasus menjadi 47 kasus. Namun, kedua daerah tersebut, lanjut mantan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim ini, hingga saat ini belum menetapkan status KLB DBD.

Selanjutnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan hingga saat ini di daerahnya belum ada penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah. “Belum ada status KLB dan semoga tidak sampai. Sejumlah langkah telah disiapkan seluruh kabupaten/kota mengantisipasi demam berdarah agar tidak semakin parah,” ujarnya.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengaku telah mengusulkan konsep yang sama dengan Menteri Kesehatan RI yang mana uang masuk BPJS sekitar Rp200 juta di Puskesmas tidak semuanya digunakan untuk biaya obat dan dokter.

“40 persennya biaya obat, 40/30 persennya biaya dokter serta 20/30 persennya untuk kegiatan promotif (penyuluhan kesehatan) dan preventif (pencegahan) juru pemantau jentik sehingga tidak semua untuk kuratif (menyembuhkan),” paparnya.

Sekadar informasi, total selama 2015 terdapat sebanyak 19.942 kasus demam berdarah dengan jumlah korban meniggal dunia 277 orang se-Jatim, yang mana pada Januari 2015 pemerintah menetapkan 27 kabupaten/kota mengalami KLB demam berdarah. (RAPP002)