Warga Eks Gafatar Tiba di Pacitan

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur akhirnya menjemput warga asal kabupaten ini yang sebelumnya pergi ke Kalimantan untuk bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Senin (25/1) malam WIB, Bupati Pacitan Drs H Indartato, MM menyampaikan bahwa proses penjemputan sudah dilaksanakan dari Pemkab Pacitan.”Sampun terlaksana,” kata Indartato, singkat.

Setelah berangkat ke Surabaya pada Minggu malam, para eks Gafatar tersebut tiba di Pacitan dan diterima di kompleks Pendopo Pacitan, Senin (25/1). Adapun, tim yang menjemput itu adalah dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan juga mendapatkan kawalan dari Kepolisian Resor Pacitan.

Setelah tiba, warga mantan Gafatar itu akan dikumpulkan dahulu untuk mendapatkan pembinaan dan diantarkan ke rumahnya. Menurut data yang diperoleh, jumlah warga Kabupaten Pacitan yang menjadi mantan pengikut Gafatar adalah 3 orang. Tiga eks Gafatar tersebut berasal dari Kecamatan Ngadirojo dan Tegalombo.

Adapun nama-nama eks Gafatar tersebut adalah Purwanto (35) dari Tegalombo, Hari Subagio (31) dan Ida Martanti (30) dari Ngadirojo. Untuk Hari dan Ida yang masuk ke Gafatar bersama dua anaknya Satria Finandita (4) dan Satria Abymanyu (2) direncanakan akan dipulangkan ke rumah orang tuanya di RT/RW 03/II, Dusun Krajan Lor, Desa Tanjung Puro, Kecamatan Ngadirojo.


Sebagaimana diketahui, kasus Gafatar ini mencuat setelah hilangnya dokter muda Rica Tri Handayani. Setelah menghilang beberapa pekan, polisi akhirnya menemukan dokter Rica Tri Handayani dan anak balitanya di Kalimantan Tengah, Pangkalan Bun, pada Senin (11/1). Kepolisian menyebutkan Rica adalah bekas aktivis Gafatar.

Setelah kasus dokter Rica, makin banyak keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Mereka juga diduga ikut Gafatar. Sementara itu, sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat.

Di daerah itu, pengikut Gafatar diketahui disediakan lahan sekitar 5.000 hektare yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian. Sebanyak lebih dari 700 orang mantan pengikut Gafatar yang bermukim di Kabupaten Mempawah, Kalbar, ini secara bertahap dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur.

Hal serupa juga terjadi di Desa Simbak Jaya, Binjau Hulu, Kabupaten Sintang dan Desa Sukadana, Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, yang hampir 1.000 mantan anggota Gafatar dievakuasi kembali ke daerah asalnya.

Pemerintah memulangkan warga mantan Gafatar tersebut ke daerahnya masing-masing dengan mengendarai pesawat, termasuk di Jatim. Mereka sebelumnya diinapkan di Surabaya sebelum dijemput oleh pemerintah kabupaten setempat. Pemerintah berharap, keluarga serta tetangga juga menyambut baik kedatangan warga mantan pengikut Gafatar di daerahnya. (RAPP002)

Keterangan Foto: Warga Eks Gafatar asal Pacitan saat sampai di kompleks Pendopo Pacitan, Senin (25/1). (Foto: Rakhmad Adi Mandego/Info Pacitan)