Soekarwo Cari Solusi Agar Eks Gafatar Jatim Hidup Normal

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku sedang mencarikan solusi bagi mantan anggota aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) agar bisa kembali hidup normal di daerah asal dan diterima oleh lingkungan serta keluarga masing-masing.

“Tentunya hidup normal menurut lingkungan, bukan pendapat individu karena kita hidup ini bermasyarakat,” ujarnya saat meninjau Asrama Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim yang dijadikan lokasi penampungan sementara mantan anggota Gafatar, di Surabaya, Sabtu.

Pemprov, kata dia, bersama Polri dan TNI masih berupaya mencari jalan agar bisa menyelesaikan masalah ini dan masyarakat mau menerimanya kembali.

Di gedung berlokasi di Jalan Margorejo Surabaya tersebut, mantan anggota Gafatar diinapkan hingga Selasa (26/1), sekaligus diberi pembinaan dari tim khusus yang terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan tokoh agama lainnya.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, juga meminta mereka untuk bersyukur karena sudah selamat tiba di Jatim dan diharapkan bisa sabar sambil menunggu pemerintah bersikap menentukan jalan keluarnya.


“Sambil anda menunggu, silakan merenung, apa penyebab masalah ini bisa terjadi? Ini penting karena merenung adalah bagian dari perubahan diri ke arah yang lebih baik,” ucapnya.

Untuk sementara itu, lanjut dia, mereka diurus oleh pemerintah, mulai dari makanan, keamanan, serta fasilitas lain, termasuk bantuan awal sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga untuk sekadar pegangan. “Ini untuk pegangan sementara, di sini kami juga sediakan tempat untuk berkumpul dengan keluarga, tapi yang paling penting adalah bisa menata hati dulu. Anda harus berubah, sebab apa yang sudah kami upayakan ini tidak akan ada artinya jika anda tidak berubah,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang perwakilan mantan anggota Gafatar bernama Imam Mansyur ketika diajak dialog oleh Gubernur meminta pemerintah memikirkan harta benda di Kalimantan untuk diganti.

“Bagaimana caranya harta dan kendaraan kami bisa kembali? Tolong beri kami jawaban,” kata pria yang mengaku asal Surabaya tersebut.

Menanggapinya, Pakde Karwo tersenyum dan memintanya untuk bersabar sembari merenung agar permasalahan yang muncul ke depan bisa terselesaikan terlebih dahulu, khususnya tentang kepulangan mereka di lingkungan asal.

Total seluruh mantan anggota Gafatar asal Jatim berjumlah lebih dari 600 orang, namun belum ada data pasti karena masih dilakukan pendataan.

Untuk data sementara, terdapat 387 orang yang terdiri dari 114 perempuan, laki-laki 90 orang, anak-anak 151 orang, dan 32 bayi.

Para pengungsi dibagi dalam sembilan barak, yakni empat barak berbentuk kamar, lima barak berbentuk los yang dilengkapi 60 kamar mandi dengan fasilitas MCK. Pengamanan ketat oleh Polri dan TNI juga dilakukan untuk meminimalisasi gangguan keamanan dan ketertiban yang dikhawatirkan terjadi. (RAPP002/Antara)