14 Tahun Pembangunan JLS Jatim Tak Kunjung Kelar, ini Alasan Pemprov

oleh -0 Dilihat
JLS Pacitan dekat Laut Taman
JLS Pacitan dekat Laut Taman

Pacitanku.com, SURABAYA – Megaproyek pembangunan jalur lintas selatan (JLS) di wilayah Jatim tak kunjung selesai. Sejak dimulai tahun 2002 lalu hingga saat ini proses pengerjaannya masih terus berlangsung. Padahal, tahun 2016 ini merupakan tahun ke-14 proyek Infrastuktur yang membentang di delapan kabupaten, dari Pacitan hingga Banyuwangi itu dikerjakan.

Menurut Kepala Dinas PU Bina Marga Pemprov Jatim Supaad mengatakan, dari total 673,872 kilometer jalan yang akan dipakai untuk JLS, saat ini sudah 553,274 kilometer lahan yang sudah berhasil dibuka dan dibersihkan.

Dari jumlah itu, 363,990 kilometer jalan sudah berstatus lapis pond, dan 334,490 sudah diaspal, bahkan sepanjang 33,225 kilometer jalan sudah dilakukan pengecoran semen atau rigid. Selain itu, telah dibangun juga 77 buah jembatan dengan total panjang 4,346 kilometer.


“Dari situ, pemanfaatan akses jalan lintas selatan di Jatim oleh masyarakat saat ini sudah sampai 83 persen. Sisanya 17 persen menunggu jembatan dan pembukaan lahan,” ujar Supaad baru-baru ini.

Menurut Supaad, untuk membangun infrastruktur JLS tersebut, sejak 2002 – 2015, pemerintah telah mengucurkan anggaran yang nilainya mencapai Rp 2,423 triliun.

Rinciannya, anggaran APBN sebesar Rp 1,698 triliun. Sedangkan dari APBD Provinsi Jatim mencapai Rp 625 miliar, dan anggaran APBD kabupaten/kota sebesar Rp 100 miliar. “Tahun ini kelanjutan pembangunan fisiknya akan terus dilanjutkan dengan dibiayai anggaran APBN,” jelasnya.

Khusus Pemprov Jatim, kata Supaad, tahun ini sementara waktu tidak menganggarkan dana untuk JLS, karena kondisi ekonomi yang sedang sulit dan turunnya pendapatan asli daerah (PAD).

Meski demikian, dalam pembangunan sebuah proyek infrastruktur besar yang dibangun dengan anggaran multiyears, APBD kabupaten dipakai untuk menyediakan lahan. Lalu APBD provinsi untuk membuka lahan dan membuat akses penghubung jembatan. Sementara APBN pusat untuk penyelesaian hingga rampujgnya semua pengerjaan fisik proyek.

Supaad berharap, pemerintah pusat mau mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk mempercepat pengerjaan JLS. “Itu penting, karena keberadaan JLS ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi disparitas wilayah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Komisi D DPRD Jatim menyesalkan Pemerintah tak mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS). Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Hamy Wahyunianto mengatakan Pihaknya bersama-sama Bina Marga akan datang ke Kementerian PU untuk mempertanyakan anggaran JLS yang tak diberi oleh Pusat.” Jalan JLS ini urgent sekali dan harus secepatnya diselesaikan,”ujarnya.

Hamy mengatakan Komisi D akan tetap berjuang agar target pembangunan JLS oleh Gubernur selesai 2019 dapat segera terealisasi. Apalagi dalam RAPBN 2016 ini menganggarkan dana untuk JLS sebesar Rp180 miliar.

“Kalau dilihat memang angkanya sangat minim. Tapi apapun kita terus berusaha agar pembangunan JLS yang kurang 320 km ini segera selesai dan terealisasi,”tegasnya.

Ditambahkan oleh Hamy, pengerjaan JLS ini harus secepatnya diselesaikan dimana nawacita Presiden Jokowi saat ini terkait infrastruktur.

Karenanya, pihaknya terus mendorong agar Gubernur Jatim, Soekarwo tetap konsisten untuk menyelesaikan proyek JLS yang memang selama ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat disana, tentunya dengan satu tujuan meningkatkan perekonomian mereka ditengah kondisi ekonomi yang lesu dan tak bergairah. (RAPP002)