1500 Eks Gafatar Dipulangkan ke Jawa, 5 Diantaranya dari Pacitan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, SEMARANG – Sebanyak 1500 orang pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat ini berada di tempat penampungan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka dievakuasi petugas dari Kabupaten Mempawah karena mendapat penolakan dari warga sekitar.

Dari 1500 orang tersebut, 5 diantaranya adalah warga Pacitan, Jawa Timur. Adapun nama-nama eks pengikut Gafatar dari Pacitan tersebut adalah Purwanto (35), Hari Subagio (31), Ida Martanti (30), Satria Finandita (4) dan Satria Abymanyu (2).

Para pengikut Gafatar tersebut akan dievakuasi kembali ke keluarga mereka. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan tiga kapal milik TNI AL. Ketiga kapal itu adalah Kapal Teluk Bone, Kapal Teluk Amboina dan Kapal Macan Kumbang.

“Dari pembakaran camp Gafatar di Mempawah, Kalbar. Banyak pengikut kembali ke tempat masing-masing. Khususnya di Jateng. Diperkirakan 1.500 anak, istri dan keluarga lainnya akan bawa dampak luar biasa. Gunakan tiga kapal TNI AL yaitu Kapal Teluk Bone, Kapal Teluk Amboina dan Kapal Macan Kumbang,” tegas Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Alloysius Liliek Dharmanto kepada wartawan di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan Nomor 1, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (20/1) sore.


Diperkirakan, ribuan pengikut Gafatar pada Rabu (27/1) pekan depan akan sampai di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang. “Kapal TNI AL merapat dari Jakarta hari Minggu kemarin, Rabu (27/1) pekan depan diperkirakan sampai di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Dalam kapal terdapat mantan Gafatar yang sudah bertaubat kembali ke daerah masing-masing dibantu kembali ke tujuan asal. Termasuk anak, istri dan saudara-saudara lain,” terangnya.

Dalam upaya pengamanan, Polda Jateng akan menurunkan pasukan dari Polrestabes Semarang dibantu dengan beberapa instansi terkait seperti Lanal Semarang, Kodim, Bea Cukai dan Kesbanglinmas Pemkot Semarang.

“Kegiatan cukup besar teknis pengamanan akan dirapatkan lintas sektoral oleh Kapolrestabes dan Emkot Semarang Kamis. Polri dibantu Lanal, Kodim, Bea Cukai dan instansi terkait di sana,” ungkapnya.

Setelah kapal dan merapat di Pelabuhan Tanjung Emas, ribuan pengikut Gafatar ini akan dikawal oleh petugas kepolisian menuju ke tempat asal mereka masing-masing.

Liliek menjelaskan yang pasti, begitu tiga kapal merapat di Pelabuhan Tanjung Emas, ribuan pengikut Gafatar yang telah insyaf ini akan dibagi sesuai dengan daerah mereka masing-masing.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Arianto, anggota kelompok tersebut sekarang berada di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Komando Daerah Militer XII/Tanjung Pura.

Di tempat penampungan, para pengikut Gafatar ini menurutnya dalam kondisi baik. Berbeda dengan warga di Mempawah yang menolak mereka, tak ada protes keras pada pengikut Gafatar di ibu kota Kalimantan Barat.

Sebagai informasi, penolakan dari warga Mempawah kepada pengikut Gafatar sudah menjurus ke arah anarkistis. Sejumlah tempat tinggal kelompok ini di Mempawah dibakar warga. Namun aksi tersebut tak memakan korban karena pembakaran terhadi setelah anggota Gafatar dievakuasi petugas.

Butuh waktu beberapa jam perjalanan untuk mengevakuasi anggota Gafatar dari Mempawah menuju Pontianak. Situasi di Mempawah saat ini menurut Arianto juga dilaporkan kondisif karena kawasan yang dulu dihuni kelompok Gafatar sudah kosong. (RAPP002)