Lunturnya Nasionalisme Timbulkan Fanatisme

oleh -0 Dilihat
Anugerah Pendidikan Arjosari. (Foto : DOk Pacitanku)
Anugerah Pendidikan Arjosari. (Foto : DOk Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Peristiwa pengeboman yang terjadi di Sarinah Thamrin sampai saat ini masih saja ramai di perbicangkan masyarakat. Di sisi lain Media massa juga masih terus berlomba-lomba memberitakan terkait peristiwa tersebut. Masyarakat  masih saja terfokus membahas tentang siapa dalang dari persitiwa terror pengeboman kamis lalu (14/01/2016).

Banyak dari mereka berspekulasi bahwa semua itu merupakan skenario dari salah satu golongan besar yang mengatas namakan Agama (ISIS). Ada juga spekulasi lain muncul yang menyebutkan  bahwa dalang dari semua ini adalah Amerika Serikat. Banyaknya spekulasi dan asumsi membuat masyarakat awam semakin bingung, Dan tak jarang dari mereka yang salah persepsi.

Melihat situasi dan kondisi saat ini, publik dan masyarakat Indonesia yang masih saja  fokus untuk memperbincangan mengenai dalang dari peristiwa terror. Sebenarnya Tidak salah apa yang dilakukan masyarakat saat ini untuk mencoba mengali serta menacari tahu dalang dari semua ini, tetapi disisilain kita tidak boleh terjebak untuk fokus membahas dan menganalisa peristiwa teror dari satu prespektif saja.


Ada hal yang tak  kalah pentingnya untuk kita pikirkan bersama, fakta yang ada dilapangan menunjukan bahwa pelaku dari pengeboman itu tak lain ialah warga Negara Indonesia. Dari fakta tersebut dapat di pahami bahwa Warga Indonesia sendirilah yang mencoba mengahancurkan negara kita tercinta.  Kenapa semua itu bisa terjadi?  pernyataan itulah yang harus kita pikirkan bersama.

Lunturnya Nasionalisme warga negara Indonesia merupakan penyebab utama dari semua itu. Seorang warga negara akan berusaha berjuang untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara serta berjuang untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini jika orang tersebut memiliki rasa cinta tanah air yang tulus dan mendalam. Tetapi yang terlihat sekarang berbeda tak jarang dari warga negara yang mencoba untuk menghancurkan persatuan bangsa. Melalui sebuah kelompok yang dibuatnya mereka berjuang hanya untuk mewujudkan tujuan kelompoknya itu.

Rasa cinta tanah air yang mulai menurun bahkan luntur itu di sebabkan karena salah pemahaman dari ideologi yang dianut atau sesuatu hal yang diyakininya. Sebagian dari mereka tidak bisa menempat diri sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa ini. Lebih parahnya lagi tak jarang dari mereka yang  tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai dasar dan landasan dalam menjalankan kelompoknya tersebut. Imbas dari salah pemahaman, penafsiran serta mulai disingkirkannya Pancasila membuat persatuan dan kesatuan bangsa menjadi lemah, dan fanatisme terhadap golongan atau kelomponya akan mulai merajalela.  Jika hal tersebut dibiarkan maka akan menjadi bencana  besar bagi bangsa Indonesia.

Banyaknya kelompok atau golongan yang ada di Indonesia sebenarnya akan memberikan sebuah keuntungan kepada negara jika memang dijalankan secara baik dan tepat. Tetapi sebaliknya jika munculnya golongan tersebut membuat fanatisme yang berlebihan dari anggotanya, maka akan memberikan kerugian padanegara. Di Indonesia Golongan atau kelompok yang begitu banyak mulai membahayakan Negara karena fanatisme dari anggota ditambah lagi salah atau perbedaan pemahaman membuat perpecahkan dan konflik. Peristiwa pengeboman dan terror disarinah thamrin merupakan salah satu bukti dari semua itu.

Ketika realita yang ada sudah menunjukan bahwa rasa nasionalisme mulai menurun bahkan luntur yang berimbas pula pada Fanatisme Golongan yang semakin tinggi seharusnya semua pihak tidak boleh membiarkan situasi yang tidak menguntungkan ini terus terjadi. Permasalahan yang ada ini harus segera diselesaikan. Karena jika tidak persatuan bangsa akan terancam. Permasalahan seperti ini mengaharuskan semua pihak bahu – membahu untuk mengembalikan rasa Nasionalisme dan Jiwa Pancasilais untuk di miliki seluruh warga Negara Indonesia.

Dengan kembalinya rasa cinta tanah air dan pancasila digunakan sebagai landasan serta dasar negara dengan sesuai maka fanatisme golongan dapat dimusnahkan. terakhir saya menguktip salah satu pernyataan Bung Karno “Perjuanganku lebih mudah karena melawan bangsa lain tetapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. arti dari perjuangan itu ialah mengembalikan rasa Nasionalisme dan Jiwa Pancasilais.

Helmy  yeOleh: Helmy Yusuf Evendi

Ketua DPC GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Pacitan.