Mantap, Pemkab akan Bikin Desa Wisata Batik Pacitan

oleh -0 Dilihat
Anggunnya para model kenakan batik Pacitan. (Foto: Okezone)
Anggunnya para model kenakan batik Pacitan. (Foto: Okezone)

Pacitanku.com, PACITAN – Semakin banyaknya pengembangan batik khas Pacitan membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan merencanakan gagasan pembuatan Desa Wisata Batik Pacitan. Dengan menggandeng Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LPP MPP) Institut Seni Indonesia (ISI), Desa Wisata Batik Pacitan diharapkan menjadi destinasi wisata baru berbasis industri kreatif di Pacitan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, Suko Wiyono, dalam sambutannya saat seminar perancangan desa wisata batik, Selasa (12/1/2016) di Pacitan mengatakan bahwa upaya menjadikan desa wisata batik ini cukup menguntungkan bagi para pelaku batik.

“Jika selama ini promosi gencar melalui sebuah pameran dengan desa wisata batik peluang pasar akan terbuka sendirinya, terlebih, memasuki era baru Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntuk pelaku usaha untuk bersaing,” tandasnya, dilansir laman SKPD Pacitan.

Sementara, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pacitan, Luky Tribaskorowati Indartato menyampaikan bahwa perkembangan pengrajin batik Pacitan dari tahun ketahun terus berkembang.


“Dari 12 kelompok di tahun 2013 menjadi 14 kelompok di tahun 2015. Dengan total pengrajin sebanyak 602.Nilai omzet yang dihasilkan mencapai Rp 11 milyar, saat ini, sentra terbesar berada di Kecamatan Ngadirojo denngan 11 kelompok pembatik,” kata istri Bupati Pacitan ini.

Senada dengan Luky, Ketua  LPP MPP ISI Surakarta Pramutomo menyampaikan bahwa dengan berkembangnya industri batik Pacitan, sentra kerajinan batik khas Pacitan berpeluang menjadi destinasi wisata baru selain wisata alam yang selama ini menjadi primadona. Besarnya sumber daya yang dimiliki kabupaten Pacitan sangat potensial untuk membentuk desa wisata batik.

“Pengembangan desa wisata akan menjadi produk wisata alternatif yang dapat memberi dorongan bagi pembangunan pedesaan, tentunya, dengan memanfaatkan potensi yang ada serta menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri,” tandasnya.

Lebih lanjut, Pramutomo menyampaikan bahwa desa wisata merupakan bentuk integritas antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang tersaji dalam sendi kehidupan masyarakat. (Riz/SKPD/RAPP002)