Rheza, Wisatawan Terseret Ombak Perairan Dangkal ini Dikenal Friendly

oleh -0 Dilihat
Perairan Pantai Dangkal.
Perairan Pantai Dangkal.

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Mohamad Rheza Suprayogi mungkin tak pernah menyangka bahwa momentum tahun baru 2016 akan menjadi petualangan terakhirnya di Pacitan. Hari itu, Jumat (1/1/2016) sekitar pukul 06.15 WIB bertepatan dengan matahari pagi pertama di tahun yang baru, pria yang akrab disapa Rheza Gindul itu berenang di pinggir pantai Dangkal, Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung.

Rheza Gindul, korban tenggelam di perairan Dangkal, Pacitan. (Foto: IST)
Rheza Gindul, korban tenggelam di perairan Dangkal, Pacitan. (Foto: IST)

Awal tragedi memilukan di awal tahun tersebut bermula saat Rheza bersama 14 temannya berangkat ke Pacitan untuk menikmati momentum tahun baru dengan mengendarai dua mobil pribadi. Sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, Rheza yang dikenal temannya sebagai sosok yang menyenangkan atau friendly tersebut sempat mengambil foto pemandangan pantai. Sementara teman-temannya lebih dahulu berenang di pinggiran pantai.

Setelah mengambil gambar pemandangan pantai, Rheza yang juga merupakan mahasiswa jurusan Psikologi, Universitas Muhammaidyah Surakarta (UMS) ini menyusul temannya mandi dan menikmati ombak pantai Dangkal. Para mahasiswa tersebut mandi dengan jarak sekitar 10 meter dari bibir pantai.

Malang bagi Rheza, dirinya dan keempat temannya terseret ombak besar saat tengah asyik menikmati mandi di pantai. Kelima wisatawan asal Jawa Tengah yang terseret ombak tersebut diantaranya adalah Fian, Ibrahim (21), Romadhon, Shintia dan Rheza sendiri. Nasib semakin malang saat keempat temannya bisa diselamatkan, namun tidak demikian dengan Rheza, yang hilang terseret ombak ganas perairan Dangkal, Pacitan.


Rheza Gindul, korban tenggelam di perairan Dangkal, Pacitan. (Foto: IST)
Rheza Gindul, korban tenggelam di perairan Dangkal, Pacitan. (Foto: IST)

Mengetahui ada wisatawan tenggelam, masyarakat setempat yang dipimpin oleh Kepala Desa Worawari bekerja sama dengan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, TNI Angkatan Darat Pacitan, Badan search and rescue (SAR) Trenggalek, dan warga masih mencari Rheza Gindul yang terseret ombak.

Hingga hari keempat, Senin (4/1/2016) pagi WIB, tubuh pria yang dikenal humoris dan ceria itu belum ditemukan. Padahal  tiam SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kepolisian, TNI Angkatan Darat Pacitan, Badan SAR Trenggalek, dan warga telah berhari-hari mencarinya.

Rheza Gindul (Rambut Plontos), korban tenggelam di perairan Dangkal, Pacitan saat bersama teman-temannya. (Foto: IST)
Rheza Gindul (Rambut Plontos), korban tenggelam di perairan Dangkal, Pacitan saat bersama teman-temannya. (Foto: IST)

Kepala Pelaksana BPBD setempat, Tri Mudjiharto mengakui ada ada kesulitan dalam tindakan karena Pantai Dangkal bukanlah pantai yang diperuntukkan para wisatawan, melainkan tempat pelelangan ikan (TPI), seperti halnya di Pantai Tamperan, Pantai Wawaran atau Pantai Tawangsari.

Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan pantai wisata lain, dimana BPBD bekerja sama dengan kelompok pengawasan untuk antisipasi peristiwa tak diinginkan. Lebih lanjut, Tri mengatakan pengawasan di Pantai Dangkal memang tidak seketat di pantai lainnya di Pacitan.

“Sebenarnya pantai Dangkal bukanlah tempat tujuan wisata melainkan tempat pelelangan ikan, sementara di pantai lain kami memang sudah bekerja sama dengan kelompok pengawasan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Tapi kalau pantai Dangkal ini memang tidak dikhususkan untuk tujuan wisata,” jelasnya kepada wartawan, Minggu (3/1/2015) kemarin.

Namun demikian, BPBD bersama tim SAR setempat akan terus melakukan pencarian sesuai prosedur yang berlaku. Menurut Tri, pencarian masih akan terus dilakukan hingga tujuh hari. Jika tidak ditemukan dalam kurun waktu tersebut, maka pencarian melalui BPBD dan tim SAR akan dihentikan, sementara status korban dinyatakan hilang terseret ombak.


Rheza sendiri adalah mahasiswa yang dikenal sebagai sosok aktivis yang humanis dan friendly. Pria yang merupakan putra keempat Rusdi dengan alamat di Jalan KH Ahmad Dahlan, RT 03/RW XI, Lingkungan Kajen, Kalurahan Giripurwo, Kecamatan/ Kabupaten Wonogiri, Jateng ini aktif di berbagai organisasi di kampusnya, salah satunya adalah dekat dengan anak-anak pecinta alam UMS dan musik.

Rheza Gindul (Rambut panjang/bertelanjang dada), korban tenggelam di perairan Dangkal, saat berkunjungk ke Pantai Dangkal Pacitan, tahun 2011. (Foto: IST)
Rheza Gindul (Rambut panjang/bertelanjang dada), korban tenggelam di perairan Dangkal, saat berkunjung ke Pantai Dangkal Pacitan, tahun 2011. (Foto: IST)

Karena dekatnya dengan para pecinta alam, Rheza sering berkegiatan bersama. Sebelum di UMS, dia pernah kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Kegiatan para mahasiswa pecinta alam UMS ini diketahui juga sering menggelar bakti sosial di wilayah Kabupaten Pacitan. “Kakak tingkatku, masnya friendly banget, semoga segera ketemu Amin ya Rabb,” kata Annisa Rawkvolfia melalui akun facebooknya.

Pantai Dangkal sendiri bagi Rheza sudah tidak asing lagi, karena sejak tahun 2011, dirinya juga pernah mengunjungi Pantai Dangkal. Selain aktif di pecinta alam UMS, pria berusia 29 tahun tersebut tercatat sebagai anggota grup band Sukirgenk yang dipimpin oleh temannya, Erick Rahardian. Namun, kini pria bertato di bagian lengan tersebut belum jua ditemukan.

Selain melibatkan unsur tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pacitan, pencarian juga menggunakan perahu nelayan, perahu karet maupun perlengkapan penginderaan seperti teropong dan global positioning system (GPS) juga melibatkan Polres Pacitan, Kodim 0801 Pacitan, Badan SAR Trenggalek, tim rescue RAPI dan warga/nelayan sekitar. Namun hingga Senin (4/1/2015) pagi atau empat hari sejak peristiwa tersebut terjadi, Rheza belum juga ditemukan. (RAPP002)