BPBD Akui Kesulitan Temukan Rheza Gindul di Perairan Dangkal

oleh -0 Dilihat
Keluarga Rheza bersama tim SAR mendapatkan penjelasan Kades Worawari seputar tenggelamnya Rheza.

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Hingga hari ketiga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan bersama masyarakat setempat terus melakukan pencarian terhadap Mohamad Rheza Suprayogi alias Rheza Gindul (29), wisatawan yang hilang saat mandi di perairan pantai Dangkal, Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung.

Namun demikian, Kepala Pelaksana BPBD setempat, Tri Mudjiharto mengakui ada kesulitan dalam tindakan penanganan da pencarian Rheza. Hal itu dikarenakan Pantai Dangkal bukanlah pantai yang diperuntukkan para wisatawan, melainkan tempat pelelangan ikan (TPI), seperti halnya di Pantai Tamperan, Pantai Wawaran atau Pantai Tawangsari.

Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan pantai wisata lain, dimana BPBD bekerja sama dengan kelompok pengawasan untuk antisipasi peristiwa tak diinginkan. Lebih lanjut, Tri mengatakan pengawasan di Pantai Dangkal memang tidak seketat di pantai lainnya di Pacitan.

“Sebenarnya pantai Dangkal bukanlah tempat tujuan wisata melainkan tempat pelelangan ikan, sementara di pantai lain kami memang sudah bekerja sama dengan kelompok pengawasan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Tapi kalau pantai Dangkal ini memang tidak dikhususkan untuk tujuan wisata,” jelasnya kepada wartawan, Minggu (3/1/2015).


Namun demikian, BPBD bersama tim SAR setempat akan terus melakukan pencarian sesuai prosedur yang berlaku. Menurut Tri, pencarian masih akan terus dilakukan hingga tujuh hari. Jika tidak ditemukan dalam kurun waktu tersebut, maka pencarian melalui BPBD dan tim SAR akan dihentikan, sementara status korban dinyatakan hilang terseret ombak.

Agar kejadian tak serupa tidak terulang, Tri menyampaikan kepada seluruh wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai-pantai yang ada di Pacitan untuk selalu waspada. Ia menyebut agar pengunjung hanya menikmati pantai, dan jangan terlalu asyik untuk berenang di perairan. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Rheza Gindul dinyatakan hilang terseret ombak pada Jumat (1/1/2016) pagi sekitar pukul 06.15 WIB bersama empat kawan serombongannya yang lain.

Kelima remaja asal Solo, Jawa Tengah itu mulanya ingin mandi di Pantai Dangkal sembari berfoto bersama. Namun di tengah keasyikan mereka bermain air, mendadak muncul ombak besar sehingga menyeret kelima pemuda itu.

Warga sekitar yang dipimpin Kades Worawari mengetahui kejadian dan rekan korban lainnya langsung memberikan pertolongan, namun nahas, dari kelima korban, hanya Rheza tidak dapat diselamatkan. Sementara empat mahasiswa Solo lain atas nama Shintia (DKI Jakarta), Fian, Romadhon (Kabupaten Boyolali), dan Ibrahim (Kabupaten Sukoharjo) berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

Selain melibatkan unsur tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pacitan, pencarian juga menggunakan perahu nelayan, perahu karet maupun perlengkapan penginderaan seperti teropong dan “global positioning system” (GPS) juga melibatkan Polres Pacitan, Kodim 0801 Pacitan, Badan SAR Trenggalek, tim rescue RAPI dan warga/nelayan sekitar. Namun hingga Minggu (3/1/2015) atau tiga hari sejak peristiwa tersebut terjadi, Rheza belum juga ditemukan. (RAPP002)

Keterangan Foto: Keluarga Rheza bersama tim SAR mendapatkan penjelasan Kades Worawari seputar tenggelamnya Rheza (Foto: Heri Purnomo)