Pencarian Rheza Gindul di Perairan Dangkal Belum Membuahkan Hasil

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Upaya tim SAR dan masyarakat Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung dalam mencari Muhammad Rheza Suprayogi (29) atau lebih akrab Reza Gindul, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang hilang terseret ombak perairan Pantai Dangkal, Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung hingga Sabtu (2/1/2016) dini hari masih belum membuahkan hasil.

Hingga Jumat malam, petugas gabungan dari TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, kepolisian, TNI Angkatan Darat Pacitan, Badan SAR Trenggalek, tim rescue RAPI dan warga masih mencari tubuh korban tenggelam tersebut.

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pacitan, Pudjono, untuk menemukan korban, tim gabungan menyisir bibir pantai dan menerjunkan satu perahu milik nelayan lokal. Upaya itu akan dilangsungkan selama tujuh hari jika diketahui tanda-tanda tubuh korban.

Usai tim gabungan melakukan pencarian, warga Desa Worawari yang dikomandani Kepala Desa setempat juga terus melakukan penyisiran dan melakukan penyelaman tanpa alat bantu penyelaman atau alat selam.  


Terhitung, sudah lima kali warga dan tim rescue RAPI Pacitan melakukan pencarian, namun masih nihil dan Rheza Gindul masih belum ditemukan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Rheza yang merupakan warga Jalan KH Ahmad Dahlan, RT/RW 03/XI Kecamatan Giripuro, Kabupaten Wonogiri tenggelam di perairan Dangkal, Wora-wari, Kecamatan Kebonagung.

Warga Desa Worawari mencari korban tenggelam tanpa alat bantu penyelaman.
Warga Desa Worawari mencari korban tenggelam tanpa alat bantu penyelaman.

Adapun, kronologi peristiwa laka laut tersebut berawal dari 14 mahasiswa yang berasal dari UMS ingin menikmati hari pertama di tahun baru di Pantai Dangkal, Kebonagung Pacitan. Rheza berangkat ke Pacitan bersama 14 temannya tersebut dengan menumpang dua mobil pribadi.

Rheza sedang mandi di pantai bersama empat temannya. Mereka berjalan ke tengah dengan jarak sekitar sepuluh meter dari bibir pantai. Tiba-tiba ombak besar menggulung tubuh kelima wisatawan yang datang berombongan tersebut.

Menurut Ibrahim (21), salah satu korban yang selamat mengatakan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, Rheza sempat mengambil foto pemandangan pantai. Kemudian, dia menyusul empat temannya yang mandi terlebih dulu. “Awalnya airnya surut. Tahu-tahu ombaknya membesar,” ucapnya.

Empat teman korban berhasil selamat, tapi Rheza belum ditemukan. Adapun korban selamat adalah Shintia (Jakarta), Fian, Romadhon (Boyolali) dan Ibrahim (Sukoharjo). (RAPP002)