Petinju Legendaris Asal Pacitan ini Siap Kembali Naik Ring di Tahun 2016

oleh -8 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Petinju legendaris asal Pacitan, Jawa Timur, Subandi (42) atau lebih akrab disapa Wonder Boy Wonoroya menyatakan siap naik ring lagi pada tahun 2016 ini.

Rencananya, Wonoroya yang kini bekerja sebagai penjaga malam di salah satu kantor Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Pacitan tersebut bakal mencoba kembali ke atas ring pada pertengahan Februari atau awal Maret nanti melawan Mahfud, petinju berusia 23 tahun asal Banyuwangi.

“Saya akan mencoba bertanding dikelas bantam yunior, 52,2 kilo gram (kg) pada partai tambahan kejuaraan nasional di Blitar,” jelasnya kepada wartawan, baru-baru ini.


Petinju yang berasal dari Dusun Kriyan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pacitan itu dulu pernah menyatakan akan pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya tersebut. ‎Sudah hampir satu dekade Subandi menggantungkan sarung tinjunya karena alasan kesehatan. “Sejak dokter memvonis mata saya terancam buta lantaran sering cidera terkena pukulan, akhirnya saya memilih ‘pensiun’ dari atas ring tinju,” jelasnya.

Namun, meski menyatakan pensiun dan kini bekerja di kantor SKPD sejak pertengahan tahun 2014 lalu, Wonoroya tetap berlatih dan berlatih, dengan harapan, semoga akan lahir kembali petinju-petinju muda asli Pacitan dikancah ring tinju nasional.

Sebelumnya, pada tahun 2013, ia mencoba bertanding melawan Rahmad Hidayat, petinju kelas terbang. Saat pertandingan dimasa pensiun itulah, petinju dengan dua putra itu kembali menorehkan prestasi. Pukulan keras sang Wonoroya, sempat membuat KO lawannya di rode pertama. “Pukulan saya ternyata masih bisa mengkanvaskan Rahmad dironde awal,” kata pemilik sasana Pancer Boxing Camp Pacitan ini.

Tak hanya berhenti disitu, Wonoroya masih sanggup bertanding, dan bahkan pada 10 April tahun 2014, Wonoroya mengalahkan petinju Jepang Tarito Moi yang masih berusia 19 tahun pada pertandingan internasional kelas terbang 50,8 Kg di Tokyo, Jepang.

Petinju yang mengawali debutnya di ring tinju amatir tersebut berhasil mengkanvaskan lawannya pada ronde ketiga. Tarito Moi yang merupakan petinju peringkat tujuh di Badan Tinju Intercontinental, harus mengakui keperkasaan sang Wonder Boy Wonoroya setelah menerima hug kanan cukup telak. Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan memberikan apresiasi berupa penghargaan kepadanya.

Dirinya pun berharap, kembali naiknya sang Wonder Boy pada tahun 2016 ke atas ring diharapkan bisa menjadi stimulus para atlet tinju muda Pacitan untuk lebih bersemangat meraih prestasi. “Di usia saya yang sudah uzur dikalangan atlet tinju, masih tetap semangat,” tutupnya. (yun/Net/RAPP002)