Meski Harga Membaik, Produksi Gula Kelapa di Pacitan Alami Penurunan

oleh -10 Dilihat

Pacitanku.com, DONOROJO – Produktivitas para perajin gula kelapa di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Pacitan mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah kemarau panjang dan juga banyak yang alih profesi menjadi penjual kelapa di obyek wisata Pantai Klayar.

Sukiran, salah satu perajin gula kelapa di Kalak, dalam keterangannya Minggu kemarin menyampaikan bahwa pendapatan petani gula kelapa menurun drastis sejak kemarau panjang beberapa waktu lalu, sehingga karena produksi nira mereka turun, maka produksi gula juga ikut merosot.

“Dari sekitar 25 batang pohon kelapa, yang mengeluarkan niranya hanya 10 pohon saja, selebihnya kering dan tidak menghasilkan nira, sSudah tiga bulan ini produksinya terus menurun,” katanya.

Menurutnya, sebelum produktivitas menurun, produksi nira yang dihasilkan setiap harinya bisa mencapai 20 liter. Sehingga jika diolah menjadi gula kelapa bisa menghasilkan hingga 7 kg.


“Saat ini paling banyak hanya 3 liter dan hanya memproduksi sekitar 1 kg gula kelapa saja. Setiap kilogramnya, gula kelapa produksi petani di Kalak laku Rp10.000, artinya saat musim penghujan, petani bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 70.000,”imbuhnya.

Secara terpisah, Slamet salah satu perajin gula kelapa menyebut selain faktor kemarau panjang, faktor alih profesi para penyadap nira juga menjadi faktor turunnya produktivitas gula kelapa di Kalak.

“Kelangkaan gula kelapa diakibatkan sebagaian besar masyarakat di donorojo telah beralih profesi, yang dulu pohon kelapanya di deres (sadap) kini berubah diambil buahnya untuk dijual di pantai klayar pacitan karena lebih menjanjikan,” jelasnya.

Namun demikian, Slamet optimistis bahwa seiring berjalannya waktu, harga gula kelapa akan terus membaik. Seiring makin tingginya curah hujan, tanaman kelapa yang ada akan kembali subur dan menghasilkan lebih banyak nira untuk dibuat gula.

“Produksi nira kelapa akan meningkat, sekitar tiga bulan lagi, untuk harga di tingkat pedagang, musim kemarau memang mampu mendongkrak harga jual. Sebelumnya harga gula kelapa hanya Rp11.000. Namun saat ini bisa meningkat hingga Rp13.000, sehingga sudah dua bulan ini harga membaik,” pungkasnya.

Saat ini, Meski selama ini Gula Kelapa Kalak sudah memiliki pasar pasti, namun nilai ekonomi yang didapat petani belum sesuai harapan. Pasalnya, mereka cukup sulit melepas mata rantai tengkulak. Disisi lain, jika petani menjual langsung ke pasar ongkos pengangkutannya relatif tinggi.

Hasil gula dari Pacitan merupakan satu yang terbaik karena tidak menggunakan bahan-bahan campuran berbahaya serta bebas pestisida, sehingga tepat untuk industri gula kelapa. Dari 12 kecamatan, 8 diantaranya merupakan penghasil nira untuk bahan gula kelapa.

Di Pacitan sendiri, beberapa daerah pesisir yang mengembangkan industri gula kelapa Pacitan adalah Kecamatan Kebonagung dan Kecamatan Donorojo. Di Kebonagung, yang juga terkenal dengan industri kerajinan gerabah itu banyak memiliki kelompok usaha pengerajin gula tradisional. (Sapto Pitoyo/PMII/RAPP002)