Gus Ipul Himbau Pendukung Sepakbola di Jatim tak Terprovokasi

oleh -0 Dilihat
Gus Ipul saat nonton wayang bareng warga Pacitan
Gus Ipul saat nonton wayang bareng warga Pacitan

Pacitanku.com, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul meminta pendukung tim sepak bola se-Jawa Timur tidak terprovokasi menyusul bentrokan pendukung Surabaya United dan Arema Cronus di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (19/12).

“Jangan terpancing dan saling emosi. Ingat, Surabaya dan Malang bersaudara sehingga buang jauh-jauh permusuhan,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu kemarin.

Peristiwa yang mengakibatkan dua orang Aremania (pendukung Arema Cronus) tewas itu terjadi saat kedua rombongan pendukung berpapasan ketika sama-sama hendak menuju lokasi babak “delapan besar” Piala Jenderal Sudirman di Sleman, Yogyakarta.

Lokasi kejadian perkara di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen dan bengkel batas Kota Nglorok, Sragen, Sabtu, sekitar pukul 04.15 WIB.  Korban meninggal yakni Eko Prasetyo (30) warga RT 19/04 Pandesari Batu, dan sopir Suzuki Carry, Slamet warga Malang.

Orang nomor dua di Jatim itu mengaku sangat sedih dan menyayangkan peristiwa tersebut, terlebih sama-sama dilakukan oleh pecinta bola. “Padahal tidak semua Aremania maupun Bonek Mania brutal. Kami prihatin dan berharap kejadian ini yang terakhir,” ucap mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.


Ia berharap semua pendukung sepak bola Indonesia yang bertikai saling menahan diri, dan tidak melampiaskan kemarahan kepada masyarakat yang tidak bersalah, termasuk dengan melakukan aksi “sweeping”. “Jangan ada ‘sweeping’ kendaraan di manapun. Itu tindakan ilegal dan mari saling menahan diri, serta jangan terjebak fanatisme sempit yang sangat tak rasional,” kata mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PNU) tersebut.

Terhadap para pelaku yang saat ini sedang diperiksa polisi, Gus Ipul meminta hukuman tidak ringan sehingga timbul efek jera dan mampu menghentikan pertikaian yang selama ini terjadi. “Harus ada hukuman berat kepada pelakunya. Yang lain juga jangan terpancing untuk balas dendam, dan percayakan ke hukum sebagai panglima,” pungkasnya. (RAPP002/Antara)