Dukung Program Adipura, FKH Pacitan Gelar Penghijauan di Sejumlah Titik

oleh -1 Dilihat
Penghijauan oleh FKH Pacitan.
Penghijauan oleh FKH Pacitan.

Pacitanku.com, PACITAN – Sebagai bentuk dukungan terhadap program adipura yang baru saja diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Forum Komunitas Hijau (FKH) menggelar kegiatan penghijauan yang digelar di sejumlah titik, Sabtu (19/12/2015) kemarin.

Menurut Wayan Diana, salah satu pengurus FKH Pacitan, dalam keterangannya kepada Pacitanku.com, mengatakan bahwa agenda ini adalah dalam rangka mewujudkan kota hijau Pacitan sebagai kota adipura. “Adapun bentuk kegiatan yang kami laksanakan adalah pemberian bantuan bibit tanaman sekaligus penanaman di sejumlah titik,” tandasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pengiriman dan penanaman tersebut akkan di didistribusikan ke sejumlah desa dan kelurahan di Pacitan.”Selain itu juga kita distribusikan ke sekolah-sekolah di lingkungan kecamatan Pacitan, dan titik pelaksanaannya dipusatkan di SMPN III Pacitan,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Kabupaten Pacitan kembali menorehkan prestasi ditingkat nasional dengan penghargaan Piala Adipura sebanyak 11 kali atau 8 kali berturut – turut. Di tahun 2015 ini, Pacitan kembali meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Kecil, yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan.


Untuk terus menyukseskan program adipura ini, Pemkab pun terus melakukan inovasi, seperti penghijauan dan sejumlah inovasi lainnya. Menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pacitan, Andi Faliandra, investasi dan inovasi memang harus berjalan sinergis. Sebaik apapun inovasi, tanpa ada dukungan pendanaan yang memadai akan sia-ssia. Selama ini, menurut Andi, dukungan investasi sudah sangat balance.

Salah satu inovasi yang akan dikembangkannya yaitu pengolahan limbah plastik menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Menurutnya, untuk mengimplementasikan rencana tersebut memang perlu kekompakan dari semua pihak. “Bukan hanya pemerintah, namun masyarakat dan pelaku usaha harus terlibat aktif, karena selama ini produksi sampah khususnya limbah plastik masih cukup tinggi,” ujarnya.

Andi menilai, limbah yang mestinya bisa disulap menjadi barang bernilai ekonomis tersebut hanya terbuang sia-sia. Kalaupun ditampung para pemulung, jumlahnya masih relatif kecil. “Kedepan, bagaimana sampah-sampah plastik tersebut bisa dikelola dan diolah menjadi biji plastik yang bisa mendatangkan banyak rupiah,” ungkap Andi.

Penghijauan oleh FKH Pacitan. (Foto: bambang setyo utomo)
Penghijauan oleh FKH Pacitan. (Foto: bambang setyo utomo)

Salah satu contoh, menurut Andi, adalah botol air minum kemasan. Selama ini, Andi menilai bahwa masyarakat hanya tahu bahwa barang bekas tersebut hanya untuk wadah kecap produksi rumahan, padahal punya nilai ekonomis lainnya yang bervariasi.

“Sebagai contoh, untuk satu seal penutup, bisa laku Rp 500. Leher botolnya, lanjut Andi, bisa bernilai Rp 2.500 per kilo gramnya (kg), belum lagi pantat botol bisa laku hingga Rp 3 ribu/kg, yang paling mahal badan botolnya, setiap satu kilonya bisa laku Rp. 6 ribu, tentu saja kalau inovasi ini bisa dilaksanakan, selain Pacitan tetap bersih, taraf perekonomian masyarakat juga kian meningkat,” bebernya.

Dengan konsep yang akan dikembangkan Pemkab tersebut, Andi juga menyakinkan bahwa para pemulung tetap bisa bekerja meski sampah plastik akan dikelola Pemkab. “Yang akan dikelola, sampah-sampah plastik yang tercecer tidak sempat dipungut para pemulung, bahkan bila perlu, barang rongsokan yang sudah masuk di pengepul akan dibeli oleh pemkab dan dikelola serta diolah kembali. Kita sudah ada kemitraan dengan pabrik pengolah plastik,” tutup Andi. (BSUPP005)

Liputan/Foto: Bambang Setyo Utomo