Pacitan Raih Penghargaan Daerah Berprestasi DID Award 2015

oleh -0 Dilihat
Bupati menerima penghargaan DID Award 2015

Pacitanku.com, JAKARTA – Kabupaten Pacitan kembali menerima penghargaan nasional di bidang ekonomi dan keuangan dengan penghargaan daerah berprestasi penerima Dana Insentif Daerah (DID) di Istana Negara Jakarta, Senin (14/12/2015).

Adapun penerima penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Drs H. Indartato, MM. Pacitan sendiri masuk diantara 66 daerah yang menerima penghargaan daerah berprestasi penerima DID Award ini.

DID sendiri adalah Dana Intensif Daerah dari Dirjen Perimbangan Daerah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diberikan setelah daerah tersebut mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah.

Raihan opini WTP dari BPK Republik Indonesia tersebut setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2014.

Belajar dari penilaian tahun-tahun sebelumnya,  Pemkab terus melakukan penyempurnaan pada model pelaporan. Guna mendapatkan pelaporan akuntabel dan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah, pihaknya tidak segan menimba ilmu kepada kalangan akademisi seperti UGM Yogyakarta dan UNS Surakarta.

Penerima DID Award tersebut sekaligus diserahkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2016. Penyerahan DIPA 2016 merupakan awal dari rangkaian proses pelaksanaan APBN 2016 yang telah disepakati oleh DPR bersama Pemerintah pada Oktober 2015, dengan maksud agar proses pelaksanaan pembangunan dan pencairan anggaran dapat berlangsung lebih cepat, merata dan memberikan dampak multiplikasi yang lebih besar kepada kegiatan perekonomian.


Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengingatkan akan terjadinya kontraksi ekonomi jika penyerapan APBN 2016 terlambat sehingga kementerian/lembaga dan daerah harus segera merealisasikan berbagai program tahun 2016. “Saya minta agar kegiatan segera dimulai pada Januari, jangan sampai terlambat karena kalau mundur akan terjadi kontraksi ekonomi,” tandasnya.

Presiden meminta agar kebiasaan penyerapan anggaran di akhir tahun segera diakhiri.”Januari harus mulai. Ini akan saya pantau terus, daerah mana yang menumpuk dananya di bank, dan kebiasaan daerah menyerap anggaran di bulan Oktober, November dan Desember harus kita akhiri,” ujarnya.

Presiden menyebutkan penyerahan DIPA 2016 merupakan awal dari keinginan semua pihak untuk memperkuat agar proses pencairan anggaran lebih cepat dan merata dan memberikan efek ganda.

“Kegiatan agar segera dimulai, segera lakukan lelang proyek dan kegiatan di 2016 agar efektif berjalan. Saya minta kepada para menteri dan kepala daerah meninggalkan pola yang rutin, cari terobosan, pangkas kendala administrasi,” katanya.

Ia memerintahkan agar 42.000 peraturan yang menyebabkan keruwetan dipotong atau direvisi menjadi tinggal setengahnya saja. “Saya juga minta menteri mengecek satu per satu anggaran, pastikan anggaran bermanfaat,” katanya.

Dalam sambutannya, Presiden juga mengingatkan agar daerah mengesahkan APBD 2016 tepat waktu. “Arahkan anggaran untuk kegiatan yang produktif,” katanya. 

Adapun, presiden selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara menyerahkan DIPA 2016 kepada para menyteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran, Menkeu sebagai Bendahara Umum Negara dan para gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.

Sebagai informasi, volume APBN 2016 mencapai Rp2.095,7 triliun di mana sebesar 37,4 persen dialokasikan melalui belanja kementerian negara/lembaga dan 36,7 persen ditransfer ke daerah dan alokasi Dana Desa, sisanya 25,8 persen melalui Bendahara Umum Negara. Alokasi belanja K/L. Sebesar Rp784,1 triliun diperuntukkan bagi 87 K/L. (NH/RAPP002)