Hingga Akhir Tahun 2015, 17 Persen Warga Jatim Belum Nikmati Listrik

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, MADIUN – Sekitar 17 persen dari total 38 juta penduduk di Provinsi Jawa Timur belum menikmati listrik sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

“Data terakhir mencatat rasio elektrifikasi di wilayah Jawa Timur baru mencapai 83 persen. Dengan kata lain, sebanyak 17 persen warga Jawa Timur belum memiliki dan menikmati listrik di rumahnya,” ujar Kepala Bidang Energi dan Kelistrikan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Didik Agus Wijanarko, Jumat (11/12/2015) kemarin di Madiun.

Didik menjelaskan, bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan 17 persen warga Jawa Timur belum memiliki listrik. Di antaranya karena tergolong warga tidak mampu sehingga keberatan menanggung biaya pemasangan listrik dan terkendala belum adanya jaringan listrik di daerah tempat tinggalnya. “Rata-rata yang belum memiliki listrik itu adalah warga kurang mampu yang berdomisili di daerah terpencil dan kepulauan,” kata dia.

Sementara, secara nasional, rasio elektrifikasi Indonesia hingga kini baru mencapai 87 persen. Sisanya, ada daerah di Indonesia yang masyarakatnya masih belum bisa mengakses listrik.


“Di Pacitan, yang notabene kota kelahiran Pak SBY masih ada yang belum teraliri listrik karena terkendala letak geografis, rumahnya di balik gunung. Sementara jalan belum ada, bagaimana membangun jaringan,” kata Plt Kepala Satuan Komunikasi PT PLN Bambang Dwiyanto, baru-baru ini.

Data untuk di Pacitan, sekitar 2 ribu kepala keluarga (KK) di 300 dusun di wilayah Pacitan belum menikmati aliran listrik. Beberapa dusun di antaranya terletak di daerah dataran tinggi, atau lebih tepatnya berada di ketinggian 400 meter sampai 600 meter diatas permukaan laut (Dpl). Di antaranya beberapa dusun di Kecamatan Sudimoro, Tegalombo, Bandar, dan Nawangan.

Sebagian warga tersebut, untuk penerangan malam, hanya menggunakan ublik alias lampu penerang berbahan bakar minyak. ’’Ada juga sebagian warga yang mengolor kabel untuk mendapat aliran listrik. Hal itu terpaksa dilakukan karena jarak sumber listrik dengan rumahnya cukup jauh,’’ kataBupati Indartato, beberapa waktu lalu.

Menurut Indartato, masih banyaknya rumah yang belum berlistrik dikarenakan anggaran yang dialokasikan program listrik pedesaan sangat minim. Selain terkendala anggaran, penyebab lainnya adalah medan yang sulit.

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro pun belum mampu menyelesaikan problem kebutuhan listrik di wilayah Pacitan.  Padahal pembangkit berkapasitas 10 ribu mega watt (MW) tersebut sudah diresmikan Presiden RI sat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak Oktober 2013 silam.

‘’Memang PLTU Sudimoro sudah diresmikan. Tetapi tidak semudah apa yang dibayangkan. Banyak mekanisme, kajian teknis serta administrasi yang harus ditempuh,’’ kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pacitan, Ir. Sar Setyo Utomo beberapa waktu lalu.(RAPP002)