Proyek Pelabuhan Gelon akan Kembali Dilanjutkan Tahun Depan

oleh -3 Dilihat
Proyek Pembangunan Jembatan Gelon. (Foto : Dishubkominfo Pacitan)
Proyek Pembangunan Jembatan Gelon. (Foto : Dishubkominfo Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pembangunan mega proyek pelabuhan niaga Gelon yang terletak di teluk Magelon, Desa Kembang, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur akan kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo), Widy Sumardji saat dihubungi Pacitanku.com, Minggu (6/12/2015) di Pacitan menyampaikan bahwa mega proyek tersebut akan kembali dilanjutkan setelah ditetapkanya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 430 Tahun 2015 tanggal 21 September 2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan 2015-2019.

“Mohon doa restunya Insya Allah tetap di lanjutkan, terbukti bahwa upaya penyelesaian RIP dan pematangan lahan terus dilaksanakan di akhir tahun 2015 ini. Jika dokumen RIP ini nanti tuntas, maka dapat dipastikan trustel dermaganya dibangun di tahun 2016,” jelasnya kepada Pacitanku.com.

Sebagaimana diketahui, sejak dicanangkannya pada tahun 2009/2010 pembangunan pelabuhan niaga Teluk Begelon di Desa Kembang kecamatan Pacitan sampai dengan saat ini belum kembali digarap, padahal pembangunan sendiri sudah terlaksana sekitar 20 persen.

Sesuai dengan renstra Menhub tersebut, pelabuhan Gelon Pacitan menjadi salah satu lokasi dari  sekitar 100  lokasi  pelabuhan  di seluruh Indonesia yang medapatkan prioritas alokasi anggaran secara bertahap dalam masa lima tahun mendatang.

“Pembangunan pelabuhan Gelon ini sendiri adalah merupakan program terpadu, yaitu Pemkab bertanggung jawab dengan penyediaan lahan, kemudian Pemprov membangun jalan akses ke pelabuhan dan pemerintah pusat yang membangun dermaganya. Nah, KPA pembangunan pelabuhan Gelon oleh pemerintah pusat dipercayakan kepada Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan Brondong Lamongan,” jelas Widy.

Sebelumnya, sejak tahun 2014 lalu, pembangunan ini sempat terhenti. Berbagai faktor pun bermunculan, diantaranya adalah alotnya negosiasi pekerjaan pembangunan jalan dengan tiga warga setempat.

Kala itu, tercatat, dari total 86 warga yang diberikan ganti rugi lahan, tiga diantaranya masih belum sepakat terkait ganti rugi.diketahui, nilali ganti rugi adalah Rp 4,3 miliar untuk 86 kepala keluarga tersebut. “Setiap melakukan negosiasi selalu berakhir deadlock, akibat dari kondisi tersebut, pihak Kemenhub pun menjadi ragu jika mau mengucurkan dana untuk proyek ini,” kata Widy saat itu.

Untuk diketahui, DED (Detail Enginering Desain) Pemerintah pusat melalui Kemenhub membangun pelabuhan Gelon ini sebagai jalur distribusi barang dan niaga atau perdagangan. Adapun, proyek pembangunan ini sendiri menggunakan dana APBN sebesar Rp 45 miliar didukung APBD Propinsi Jatim Rp 23 miliar untuk membangun akses jalan menuju pelabuhan tersebut. Sedangkan pemerintah kabupaten berperan menyediakan lahan yang dibutuhkan seluas 50 hektare.

Sesuai planning pembangunan Pelabuhan ini, rencananya pembangunan yang digawangi PT Sapta Adhi Pratama ini bisa menampung 20 hingga 30 kapal barang dan niaga serta kapal tambang.

Rencananya, setelah jadi pengelolaan pelabuhan sementara akan ditangani Administrasi Pelabuhan (Adpel) Brondong, Kabupaten Lamongan, yang sudah ada. Kondisi Pantai Gelon dinilai mendukung untuk dijadikan pelabuhan barang dan niaga. Pantai ini berbentuk teluk namun kedalaman air lautnya masih sekitar lima meter dan akan dikeruk hingga 10 meter lebih agar bisa dilalui kapal-kapal berukuran besar.

Pelabuhan barang dan niaga di Pacitan diharapkan bisa menjembatani arus distribusi barang dan niaga di jalur pantai utara dan pantai selatan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pelabuhan ini akan semakin melengkapi infrastruktur pelabuhan di Pacitan yang sudah lama memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang berada di Desa Tamperan, Kecamatan/Kabupaten Pacitan. (RAPP002)