PAD Pariwisata Naik Jadi Rp 5 M, Pemkab Pacitan Libatkan Pemerintah Pusat Atasi Kendala Infrastuktur

oleh -0 Dilihat
Pelepasan Penyu di Pantai Taman, Pacitan yang menjadi wahana wisata baru di Pantai Taman. (Foto : Wasi P)
Pelepasan Penyu di Pantai Taman, Pacitan yang menjadi wahana wisata baru di Pantai Taman. (Foto : Wasi P)

Pacitanku.com, PACITAN – Meski belum menjadi unggulan, namun pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Pacitan terus menampakkan lonjakan kenaikan yang cukup signifikan.

Data dari dinas kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga (Disbudparpora) Pacitan, peningkatan volume kunjungan wisatawan tahun ini terukur dalam pemasukan dari hasil restribusi obyek wisata dan masuk dalam PAD, dimana pada 2013 besaran PAD dari sektor ini sebesar Rp1,3 miliar, 2014 sebesar Rp 1,4 miliar.

Sementara pada tahun ini, PAD sektor ini melonjak menjadi Rp 5 miliar terhitung hingga akhir Juli 2015.

Namun demikian, meski terus naik, kendala infrastuktur menuju obyek wisata masih banyak dikeluhkan. Untuk itu, Pemkab Pacitan akan terus melakukan pembangunan infrastruktur menuju daerah destinasi wisata, seperti Pantai Klayar dan tempat unggulan lainnya dilaksanakan sesuai prioritas dan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pacitan.

“Pada tahun 2016, akan terus dilanjutkan dengan berbagai upaya antara lain berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi untuk ikut membantu penanganan infrastruktur menuju obyek-obyek pariwisata unggulan,” jelas bupati Pacitan, Drs H Indartato, MM saat menyampaikan jawaban eksekutif atas pemandangan umum fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan, baru-baru ini.

Selama ini, salah satu kendala pengembangan dan industrialisasi pariwisata di Pacitan adalah adalah masalah infrastruktur.

Kepala Disbudparpora Pacitan, Wasi Prayitno dalam keterangannya kepada wartawan beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa meski ada jalur lintas selatan (JLS) di Pacitan yang dinilai membantu terbukanya akses infrastuktur menuju obyek wisata, namun namun akses menuju obyek-obyek wisata diakui Wasi masih belum memenuhi standar.

Akses jalan ke pantai Klayar sedang diperbaiki. (FOto: Eko RIas Prahmono/Pacitanku CJ)
Akses jalan ke pantai Klayar sedang diperbaiki. (Foto: Eko RIas Prahmono/Pacitanku CJ)

Wasi mencontohkan obyek wisata Pantai Klayar yang telah mendunia itu, akses jalan masih terlalu kecil sehingga menyulitkan bagi kendaraan roda empat untuk berlalu-lalang dari dua arah sekaligus. Akibatnya, kemacetan lalu lintas acapkali terjadi saat kunjungan wisatawan mengalami lonjakan atau memasuki masa peak session.

Saat ini, khusus di pantai Klayar, Pemkab Pacitan sedang  mengupayakan perbaikan infrastruktur dengan melebarkan jalan dari sebelumnya hanya selebar tiga meter menjadi enam meter. Namun proses itu membutuhkan waktu bertahap.

“Sementara ini fokus (perbaikan) hanya dikonsentrasikan ke Pantai Klayar karena keterbatasan anggaran. Kami berharap ke depan masalah yang sama di obyek-obyek wisata lain, khususnya di kawasan pesisir ini bisa diatasi sehingga akses wisata benar-benar memadai,” tandas pria yang juga dosen di salah satu kampus di Pacitan ini.

Berdasarkan data dari Disbudparpora Pacitan, grafik kunjungan wisatawan ke Pacitan mengalami peningkatan signifikan, berturut pada kurun tahun anggaran 2013, 2014, dan 2015 yang saat ini masih berjalan. Peningkatan kunjungan wisatawan secara secara luar biasa terjadi pada kurun 2014, dimana trafik wisatawan yang berkunjung ke Pacitan mencapai 1.089.961 orang. Sementara jika dibandingkan pada tahun 2013, dimana pada tahun itu volume kunjungan yang tercatat sebanyak 650 ribu orang, peningkatan pada tahun 2014 jelas sangat mencolok.

Dengan demikian, sisa satu sekitar 1,5 bulan pada tahun 2015, kenaikan siginifikan diprediksi terjadi pada kurun 2015 yang saat ini masih berjalan. Data terakhir pada akhir Juli lalu, volume kunjungan wisatawan di Pacitan tercatat telah menembus angka 750 ribu orang. (RAPP002)

Screenshot_2