Darurat Jalan Amblas Tegalombo, Jembatan Bailey Akan Dipasang di Lokasi

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Jalur amblas yang terjadi di Dondong, desa Gemaharjo, kecamatan Tegalombo pada kamis (15/10/2015) membuat jalur transportasi untuk roda empat yang mengubungkan Pacitan dan Ponorogo mengalami putus total. Sementara untuk roda dua masih bisa melewati jalur tersebut meski dengan sangat hati-hati.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pacitan Widy Sumardji dalam keterangannya, Jumat (16/10/2015) sore WIB menyampaikan bahwa akan ada langkah antisipasi darurat dan lanjutan terkait bencana jalan amblas ini.

“Sesuai hasil peninjauan lapangan, diinformasikan bahwa untuk menyikapi lalu lintas yang melintas di jalan amblas dalam beberapa hari ke depan akan diadakan penimbunan tanah bawah aspal dan disabuk dengan karung isi tanah disamping upaya lain agar roda empat bisa lewat,” katanya.

Lebih lanjut, Widy menyampaikan bahwa selanjutnya, dalam waktu sekitar dua bulan, akan dipasang jembatan bailey sampai pembuatan jalan baru yang melambung ke barat siap dilewati. “Jalan baru dengan konsep relokasi tersebut mulai dikerjakan pada tahun anggaran 2016. Meski nanti dipasang jembatan bailey, pembatasan kendaraan muatan berat  tetap diberlakukan,” ujar Widy.

Sebagai informasi, jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi, yang mudah dipindah-pindah sangat strategis dalam menunjang atau merecovery pembangunan di pelosok daerah yang sulit dijangkau dan juga sangat cepat pemasangannya untuk membantu daerah rawan bencana alam, seperti halnya di Pacitan.”Untuk dimaklumi saat ini penumpang angkutan umum banyak yang naik kendaraan dengan sistem langsir,” pungkas Widy.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, jalur yang menghubungkan Pacitan menuju Ponorogo yang terletak  di dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo kembali amblas pada kamis (15/10/2015) malam sekitar pukul 22.45 WIB. Jalur yang terletak di km 48 kecamatan Tegalombo  tersebut mengalami amblas dan tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda empat keatas.

Dengan terputusnya jalur tersebut, roda empat keatas disiapkan jalur alternatif, yakni Pacitan-Ngadirojo-Purwantoro-Ponorogo dan Pacitan-Arjosari-Nawangan-Purwantoro-Ponorogo. Dengan rincian untuk kendaraan besar melewati jalur alternatif pertama (Pacitan-Ngadirojo-Purwantoro-Ponorogo) dikarenakan jalur alternatf ke-dua (Pacitan-Arjosari-Nawangan-Pacitan) kondisinya sempit.

Putusnya jalur terjadi dengan lokasi merupakan titik tanah amblas membentang di sepanjang bahu jalan. Setidaknya, pada tahun ini terjadi empat kali terjadi jalan amblas di lokasi tersebut, yakni pada akhir april (2 kali), awal mei (1 kali) dan terakhir adalah pertengahan oktober (1 kali). (RAPP002)