Bank Indonesia Terus Dorong Transaksi e-Money

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi uang
Ilustrasi uang

Pacitanku.com, PACITAN – Bank Indonesia (BI) terus mendorong penggunaan uang nontunai di segmen masyarakat menengahkebawah. 
BI akan mendorong penghapusan biaya transaksi antarbank demi penetrasi penggunaan uang nontunai yang lebih luas.

Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, perbankan diharapkan tidak memungut biaya antarbank yang bisa menghambat penetrasi penggunaan transaksi nontunai di masyarakat kecil.

Untuk itu, BI akan mendorong upaya interkoneksi uang elektronik atau interoperability.  Menurut Pungky, penggunaan e-money di masyarakat kelas bawah pasti batasnya kecil sehingga harusnya bisa transfer pengiriman tanpa biaya atau transfer cash out di lembaga keagenan lebih banyak lagi.

“Kami pertimbangkan satu alat yang tidak ada biaya tambahan dan lainnya, tapi yang pasti e-money terkait transfer tidak boleh ada biaya,” ujar Pungky dalam kegiatan edukasi bertema pengenalan uang rupiah melalui kearifan budaya lokal, di Alun-alun Pacitan, baru-baru ini.

Pungky menekankan pentingnya edukasi yang harus terus dilakukan. Menurutnya, akan sia-sia apabila bank punya agen untuk e-money namun tidak membentuk ekosistem pengguna seperti segmen pedagang yang masyarakatnya harus terus dibentuk.

”Karena itu financial literacy harus ditingkatkan, namun di sisi lain industri pasti akan berat karena mereka harus menyisihkan keuntungan dari transaksi untuk melakukan edukasi masyarakat. Kami berikan contoh sosialisasi dengan wayang kulit bersama industri perbankan juga,” ujarnya.

Sebagai upaya menginformasikan kebijakan BI di bidang pengelolaan uang rupiah dan sistem pembayaran kepada publik, Kantor Perwakilan BI Kediri menyelenggarakan sosialisasi sistem pembayaran dengan pendekatan budaya. Kegiatan edukasi ini dikemas dalam beberapa kegiatan, yaitu BI Mengajar di SMA Negeri 1 Pacitan dan BI Mendongeng kepada pelajar sekolah dasar.

Sebagai wujud komitmen BI terhadap pemberdayaan sektor riil dan UMKM, digelar pula bazar UMKM untuk mempromosikan produk lokal unggulan dan pemberian bantuan sarana pendukung kegiatan usaha kepada pelaku usaha komoditas lokal. Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, sosialisasi seperti ini dilakukan demi efektivitas layanan sistem keuangan tunai dan non tunai.

Selainitu, BI juga memperhatikan ketersediaan uang di lokasi terpencil seperti kawasan perbatasan. Dia juga mengatakan bahwa sosialisasi pengelolaan rupiah termasuk di dalamnya dengan mengetahui keaslian ciri-ciri uang asli di mana dalam pelaksanaannya harus disosialisasikan dengan bantuan masyarakat setempat.

”Jangan sampai tak kenal maka tak sayang pada rupiah sehingga harus dikenali cirinya untuk perangi uang palsu. Ciri-ciri keaslian terus disosialisasikan, termasuk pergelaran wayang kegiatan ini bentuk kerja sama pemda dan BI untuk melindungi warga dari peredaran uang palsu. Jangan sampaikitaterlalulamakitamemunggungi rupiah,” pungkasnya. (RAPP002)