SKB Jadi Solusi Masyarakat Putus Sekolah di Pacitan

oleh -6 Dilihat
Ilustrasi pembelajaran kejar paket C
Ilustrasi pembelajaran kejar paket C

Pacitanku.com, PACITAN – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Pacitan rupanya masih menjadi solusi bagi masyarakat Pacitan yang belum menuntaskan pendidikannya alias putus sekolah di sekolah formal.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) SKB, Ririh Enggar Murwati, ternyata ada anggapan ebagian masyarakat Pacitan menuntaskan jenjang pendidikan nampaknya belum menjadi prioritas dan hanya membuang waktu, sehingga masih terjadi kasus putus sekolah.

“Masih ada orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan, kita sering temui anak-anak yang putus sekolah, namun mereka lebih memilih bekerja mencari tambahan uang untuk keluarga,” katanya, sebagaimana dilansir laman SKPD Pacitan, Kamis (8/10/2015).

Lebih lanjut, Ririh menyampaikan bahwa sebagian orang tua yang anaknya tidak sekolah menganggap sekolah tidak penting. Bahkan, mereka beranggapan dengan pendidikan seadanya saja sudah dapat mencari nafkah. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.

“Sebagai upaya, kami terus melakukan sosialisasi dan mengenalkan pendidikan non formal kepada masyarakat. Termasuk, berkoordinasi dengan pemangku wilayah yakni kepala desa, tidak jarang kami lakukan pendekatan dari pintu ke pintu untuk memberikan pemahaman kepada orang tua pentingnya pendidikan bagi anak,” jelasnya.

SKB Kabupaten Pacitan adalah penyelenggara pendidikan non formal. Saat ini, SKB Pacitan memiliki empat sanggar, yakni kecamatan Kebonagung, Pacitan, Donorojo dan Arjosari. Selain itu, jumlah warga belajar yang menimba ilmu di SKB setingkat paket C sebanyak 193. Jumlah itu terdiri dari 125 warga belajar diatas usia 21 tahun serta 68 lainya dibawah 21 tahun. Atau, setara dengan usia sekolah. (Riz/SKPD/RAPP002)