Harga Jual Mahal, Jatim Gencarkan Tanam Kakao dari Pacitan Hingga Banyuwangi

oleh -7 Dilihat
Kebun Kakao. (Foto : Mongabay)
Kebun Kakao. (Foto : Mongabay)

Pacitanku.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus menggencarkan perluasan penananman sejumlah sektor perkebunan potensial, salah satunya adalah kakao. Bahkan, Pemprov melalui Dinas Perkebunan Jatim mencanangkan program kakao belt di sepanjang pantai Selatan.

Perluasan penanaman kakao tersebut diawali dari Donomulyo-Malang, Udanawu-Blitar, Nganjuk, Ngawi dan Pacitan. “Dari Banyuwangi sampai Pacitan dalam kurun lima tahun terakhir yang targetnya sebesar 35 ribu ton per tahun, diyakini tak sulit untuk dicapai,” Kepala Dinas Perkebunan Jatim Samsul Arifin di Surabaya, baru-baru ini, dilansir dari Jitunews.com.

Sementara, untuk sektor perkebunan kopi, saat ini lebih diprioritakan pada jenis arabika. Sejak tiga tahun lalu, pihaknya juga mulai mengembangkan kopi arabika dengan menanam sebanyak dua juta bibit baru. Pengembangan itu dilakukan di enam daerah yang memiliki dataran tinggi di atas 800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), yakni di Situbondo, Bondowoso, Jember, Malang, Lumajang, dan Probolinggo.

Perluasan penanaman kakao dan kopi tersebut, selain untuk meningkatkan produktivitas, juga untuk membidik peluang saat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Diketahui, kondisi ini membuat harga komoditi perkebunan kopi dan kakao melonjak.

“Dua komidoti tersebut perkembangannya mengikuti harga dollar, sehingga harga jualnya jadi mahal, karena rupiah melemah sampai Rp 14.000, harga keduanya mahal sekali di pasaran,” tandasnya.

Saat ini, harga kopi dunia untuk jenis arabika mencapai lebih dari US$ 5. Jika dikurskan pada nilai rupiah harganya bisa mencapai Rp 70.000 per kilogram. Sedangkan kopi jenis robusta nilainya sekitar US$ 2,8-3, atau nilainya hampir sekitar Rp 45.000 per kilogram. Namun, lanjutnya, saat ini panen komoditi kopi sudah hampir selesai dilakukan.

Sementara untuk komoditi kakao dunia, bisa jauh lebih tinggi dari harga kopi. Untuk kakao jenis edel harganya mencapai US$ 7, jika dikurskan dalam rupiah mencapai hampir Rp 100.000 per kilogram. Sedangkan kakao rakyat kini harganya masih dikisaran US$ 3 atau sekitar Rp 42.000 per kilogram. Namun, lanjutnya, harga kakao di tingkat petani lokal kini masih sekitar Rp 31.000 per kilogram.