Masyarakat Hadiwarno Diminta Menjadi Contoh Pelestari Alam Pacitan

oleh -1 Dilihat
Bupati menanam Mangrove di Pantai Kangkung, Hadiwarno, Ngadirojo. (Foto: SKPD Pacitan)
Bupati menanam Mangrove di Pantai Kangkung, Hadiwarno, Ngadirojo. (Foto: SKPD Pacitan)
Bupati menanam Mangrove di Pantai Kangkung, Hadiwarno, Ngadirojo. (Foto: SKPD Pacitan)
Bupati menanam Mangrove di Pantai Kangkung, Hadiwarno, Ngadirojo. (Foto: SKPD Pacitan)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Warga masyarakat di desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo diminta menjadi contoh bagi kelestarian alam. Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Hadiwarno, Sugiyanto, usai penanaman mangrove bersama mahasiswa dan elemen komunitas Pacitan di Pantai Kangkung, Hadiwarno, Jumat (21/8) lalu.

Menurut Sugiyanto, dengan adanya penanamn mangrove, keberadaan pantai yang juga diproyeksikan sebagai obyek wisata itu kelestarianya turut terjaga. Tidak hanya dari sisi keanekaragaman hayati namun juga berfungsi mereduksi dampak bencana.

Sebagimana diketahui, hutan magrove, menjadi sabuk hijau dalam menangkal bencana tsunami maupun ancaman abrasi air laut. “Saya minta Masyarakat Hadiwarno dapat menjadi contoh menjaga kelestarian alam. Jangan merusak hutan mangrove demi kebutuhan sesaat,” kata Sugiyanto, sebagaimana dilansir laman SKPD Pacitan, Ahad (23/8/2015).

Sementara itu, Bupati Pacitan Indartato saat melakukan pencanangan penanaman mangrove di Pantai Kangkung Desa Hadiwarno mengaku gembira dengan upaya mahasiswa dan masyarakat. Pihaknya akan selalu mendukung agar cita-cita mulia ini dapat berlanjut dan berkembang. “Kita harus berani memulai dari yang kecil. Karena, dari yang kecil inilah akan tumbuh tekat yang kuat,” tandasnya.

Senada dengan Bupati, Wahyu Prihanta, Dosen pembimbing lapangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yakin jika program ini akan sukses seperti halnya Konservasi penyu hijau di Pantai Taman. “Sebagai bentuk komitmen masyarakat yang akan menjaga mangrove dengan baik telah dibentuk kelompok masyarakat pelestari yang dinamakan Konservasi Mangrove Pacitan Indonesia (KMPI), mereka beranggotakan warga masyarakat setempat,” jelasnya.

Sebagai informasi, Pantai Kangkung merupakan satu garis dengan pantai taman yang menjadi pusat konservasi penyu hijau. Selain menjadi benteng alami, hutan mangrove menjadi tempat berkembangnya kepiting, udang serta berbagai jenis ikan. Konservasi magrove di Pantai Kangkung Desa hadiwarno terbentang sepanjang dua kilo meter dengan jumlah bibit mangrove sebanyak 2000 batang.

Selain Bupati, Acara ini juga dihadiri oleh karang taruna setempat,  Konservasi Mangrove Pacitan Indonesia (KMPI), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (DISHUTBUN), Dinas Lingkungan Hidup, Tim Ekspedisi Biokonservasi (TEB), Malang Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Semarang, KKN Universitas Gajah Mada, Saka Wana Bhakti, Saka Bhayangkara dan pelajar setempat. (Riz/RAPP002)