Buntut Polemik Pilkada, Ratusan Massa Geruduk Kantor DPRD Pacitan

oleh -0 Dilihat
Teatrikal massa yang menggelar aksi Pilkada di Pacitan. (Foto: Fajar Bachroni)
Teatrikal massa yang menggelar aksi Pilkada di Pacitan. (Foto: Fajar Bachroni)
Teatrikal massa yang menggelar aksi Pilkada di Pacitan. (Foto: Fajar Bachroni)
Teatrikal massa yang menggelar aksi Pilkada di Pacitan. (Foto: Fajar Bachroni)

Pacitanku.com, PACITAN – Buntut kekecewaan sejumlah elemen masyarakat Pacitan terkait polemik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diikuti hanya satu pasang calon, ratusan massa yang menamakan dirinya Forum Aliansi Demokrasi (FAD) Pacitan menggelar aksi damai yang digelar di sepanjang jalur protokol hingga ke kantor DPRD Pacitan, Kamis (6/8/2015).

Selain membawa atribut kecil yang berisi desakan agar Pilkada tetap dilanjutkan, para pendemo yang berasal dari berbagai elemen dan organisasi masyarakat (ormas) Pacitan tersebut menuntut kepada kalangan dewan agar mencalonkan kadernya di Pilkada.

Koordinator aksi, Arif Setya Budi menyampaikan bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Pacitan yang melihat matinya demokrasi di kampung Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

“Harapan kami, Pilkada yang bersih yang dilaksanakan, bukan hanya politik uang yang menyengsarakan masyarakat pacitan, selain itu kami juga mendesak kepada KPU dan Bawaslu memberikan kesempatan lagi yang lebih panjang untuk para pendaftar Pilkada, agar Pilkada Pacitan tetap digelar tahun ini,” paparnya.

Aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini sempat diwarnai insiden dimana para demonstran hampir saja menerobos masuk ke kantor DPRD. Hal itu dilakukan karena Ketua DPRD Pacitan, Ronny Wahyono tidak bisa ditemui para demonstran. Beruntung, insiden ini tidak terjadi setelah perwakilan dari DPRD,  yakni Sekretaris Dewan (Sekwan) Haryo Jumanto menemui demonstran.

“Kami mohon maaf karena beliau (Ketua DPRD-red) sedang menghadiri acara dinas dan anggota DPRD lainnya yang sedang menghadiri rapat resmi parpol pengusungnya,” tandasnya saat menemui para demonstran.

Aksi yang sempat menutup separuh badan jalan di pusat kota Pacitan tersebut juga diwarnai dengan aksi bakar bakan, teatrikal dan penandatanganan dukungan dengan menggeber kain putih yang meminta dukungan kepada masyarakat Pacitan agar Pilkada Pacitan tetap digelar tahun ini.

“Tujuanya adalah meminta dukungan dari masyarakat pacitan tentang aksinya menolak tertundanya pemilukada pacitan, “ ungkap Arif.

Karena kecewa tuntutannya belum dipenuhi dan merasa DPRD tidak muncul, Arif yang juga koordinator Laspeda ini mengancam akan membawa massa dengan jumlah yang lebih besar.

Sebagaimana diketahui, Pacitan adalah salah satu diantara tujuh daerah yang agenda Pilkada terancam mundur. Selain Pacitan, daerah lainnya adalah Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat, Kota Surabaya, Kabupaten Blitar Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Samarinda di Kalimantan Timur, dan Kabupaten Timor Tengah Utara di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun demikian, ada harapan Pilkada Pacitan tidak jadi ditunda setelah KPU Pusat mengumumkan bahwa akan ada perpanjangan pendaftaran yang dimulai pada Sabtu (8/8) hingga Senin (10/8) mendatang. (RAPP002)

Reporter : Muhammad Fajar Bachroni