Bulan Ramadhan, Pemprov Jatim Siapkan Operasi Pasar di 78 Titik

oleh -0 Dilihat
Bupati Pacita sidak di Pasar Minulyo Pacitan. (Foto;: Pekathik Kadipaten)
Bupati Pacita sidak di Pasar Minulyo Pacitan, beberapa waktu lalu. (Foto;: Pekathik Kadipaten)
Bupati Pacita sidak di Pasar Minulyo Pacitan. (Foto;: Pekathik Kadipaten)
Bupati Pacita sidak di Pasar Minulyo Pacitan. (Foto;: Pekathik Kadipaten)

Pacitanku.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan langkap untuk menjaga kestabilan pokok selama bulan Ramadhan dengan operasi pasar di 78 titik se-Jatim. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jatim Soekarwo, baru-baru ini.

Dalam agenda operasi pasar tersebut, Pemprov Jatim menyiapkan 1755 ton beras da 1755 ton gula dan 1.404.000 liter minyak goreng. Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan subsido ongkos angkut bahan pokok sebesar RP 12,5 M.

“Yang pasti operasi pasar akan dimulai sejak selasa (16/6/2015) di beberapa titik di Jatim, sampai kapan operasi pasar? Ya sampai harga-harga bahan pokok itu stabil. Kalau lebaran belum stabil harganya, ya dilanjutkan programnya hingga akhir tahun,” kata Gubernur Soekarwo.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan di akun twitternya, bahwa meski pedagang mulai merasakan dampak operasi pasar, pihaknya akan meneruskan operasi pasar ini. “Pedagang beras minta OP dihentikan, mereka merasakan dampaknya sejak ada OP penjualan beras turun drastis, saya jawab tidak,”tegasnya.

Pada hari sabtu (20/6/2015) kemarin misalnya, pada hari puasa ketiga tersebut, Pemprov Jatim menggelar operasi pasar di Kabupaten Ngawi.  Petugas pemantau operasi pasar dari Disperindag Ngawi, Ellen Manganang, mengatakan operasi pasar dilakukan di dua titik, yakni di Pasar Besar Ngawi dan Pasar Beran Ngawi.

“Sejumlah komoditas yang dijual dalam operasi pasar tersebut antara lain, beras, gula, minyak goreng, dan tepung terigu. Semuanya dijual lebih murah dari harga pasar,” kata Ellen.

Operasi pasar tersebut bertujuan untuk menekan harga kebutuhan pokok yang mulai naik di pasaran akibat tingginya permintaan selama bulan Ramadhan dan jelang Lebaran. “Seusai rencana operasi pasar ini akan digelar rutin selama bulan puasa hingga lebaran nanti. Jika kondisi memungkinkan, operasi pasar juga dilakukan di beberapa pasar tradisioanl lainnya di wilayah Ngawi,” jelasnya. (RAPP002)