Evaluasi UN di Pacitan: 8 Siswa Tak Lulus, Nilai Jeblok

oleh -0 Dilihat
Pelaksanaan UN SMA relatif lancar. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)
Pelaksanaan UN SMA relatif lancar. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)
Pelaksanaan UN SMA relatif lancar. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)
Pelaksanaan UN SMA relatif lancar. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Pacitan untuk kategori Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat pada April lalu menyisakan banyak evaluasi. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan, setidaknya ada delapan siswa tidak lulus yang berasal dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pacitan. Delapan siswa tak lulus tersebut karena mendapatkan nilai UN dibawah standart dan memiliki perilaku kurang baik.

Data lain menyebut bahwa sebagian besar peserta UN di Pacitan mendapatkan nilai dibawah standart kompetensi kelulusan alias nilai yang jeblok. Nilai jeblok tersebut sebagian besar dari mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Selain itu, data Dindik menyebut bahwa 50% dari total 8 ribu siswa diketahui memiliki nilai dibawah setandar kelulusan.

Dengan data tersebut, dapat dipastikan target 100% kelulusan di Pacitan gagal terwujud. Selain itu, berarti hasil UN tahun ini lebih buruk dari tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2014 dua siswa yang tidak lulus, sedangkan pada tahun 2013 ada empat siswa yang dinyatakan tidak lulus. Meski demikian, para siswa yang memiliki nilai dibawah Standar Kompetensi Kelulusan masih berkesempatan memperbaikinya. Dimana mereka bisa ikut UN pada tahun ajaran berikutnya.

Sementara, ratusan anak didik yang lolos SNMPTN maupun bidik misi, juga tak sedikit yang tersandung persoalan tersebut. Nilai hasil UN pada beberapa mata pelajaran yang masih dibawah standart.

“Namun sekali lagi, itu bukan kendala mereka harus teranulir. Mereka tetap lolos diterima, baik melalui SNMPTN ataupun bidik misi. Sebab perguruan tinggi negeri sudah menerima hasil UN pada 2 Mei,” papar Mahmud, Kepala Bidang SLTP/SM, Dinas Pendidikan Pacitan, belum lama ini kepada wartawan.

Di Pacitan, pada tahun ini masih banyak siswa peserta UN yang memperoleh nilai dibawah 5,5 sebagai acuan standart kelulusan UN. Walaupun demikian, pihak sekolah tetap meluluskan siswa yang memiliki nilai dibawah standart mengingat UN saat ini bukan indikator tunggal kelulusan.

“Untuk menentukan lulus tidaknya peserta didik terdapat tiga indikator utama, yakni, melaksanakan seluruh program pendidikan, berperilaku baik dan nilai akademik siswa termasuk ujian nasional,” kata Kepala Sie Pengajaran SMP/SM, Eka Priadi.

Terkait tidak lulusnya delapan siswa dan jebloknya nilai UN, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pacitan pun turut prihatin. DPRD meminta Pemda segera melakukan evaluasi UN secara menyeluruh, terutama pengawasan terhadap Sistem Pendidikan disetiap Sekolah.

“Lemahnya pengawasan dari pemerintah dan dinas terkait secara tidak langsung berdampak pada tingkat kelulusan siswa setingkat SMA, sehingga perlu ada evaluasi, termasuk penyelenggaraan pendidikan maupun pengawasannya,” papar Rudi Handoko, anggota komisi II DPRD Pacitan dari fraksi Partai Demokrat.

Meski UN bukan penentu tunggal kelulusan, Rudi menilai pemerintah memerlukan pendekatan dan motivasi kepada anak yang berbeda agar motivasi  belajar siswa tetap terjaga. “Terlebih jika perilaku siswa tak lulus itu diketahui lebih dini, pemerintah tentu memiliki waktu untuk memperbaikinya,” pungkasnya. (RAPP002)