Busmetik Terus Berkembang, Pemkab Pacitan Tambah Jumlah Kolam

oleh -0 Dilihat
SBY Menanam Udang Busmetik (Foto : Ist)
SBY Menanam Udang Busmetik (Foto : Ist)
SBY Menanam Udang Busmetik (Foto : Ist)
SBY Menanam Udang Busmetik (Foto : Ist)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Udang skala mini empang plastik (busmetik) berkembang pesat  membuat Pemkab Pacitan kembali menambah jumlah kolam untuk mengembangkan budi daya udang sebagai komoditas unggulan perikanan nasional tersebut. Dua kolam dengan skala mini berupa empang plastik itu ada di Dusun Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo.

Penambahan kolam tersebut menindaklanjuti kesuksesan panen udang busmetik yang setiap tahun selalu maksimal. Yakni, mencapai 5 ton dalam sekali panen. Bukan hanya itu, udang hasil program busmetik juga laku di pasaran. Bahkan terjual sampai ke luar daerah dengan nilai jual Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram. Karena itu, nilai keuntungan yang didapat kelompok masyarakat pembudi daya udang busmetik mencapai sekitar Rp 70 juta per kolam.

Saat dikonfirmasi terkait program itu, Bupati Pacitan Indartato menyatakan, dalam pengembangan udang busmetik, pemkab hanya berperan membina masing-masing kelompok yang ada. Untuk masalah modal, semuanya ditanggung Yayasan Damandiri. ’’Dengan begitu, nanti diharapkan juga mampu mencetak SDM yang terampil dalam bidang budi daya udang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudi daya menengah kecil,’’ ujarnya seperti dilansir JPNN, baru-baru ini.

Kesuksesan pengembangan budi daya udang busmetik itu sekaligus menjadi modal pemkab untuk menghadapi pasar bebas. Mengingat, udang hasil program busmetik tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. ’’Diharapkan budi daya udang busmetik ini mampu memberikan solusi bagi wirausahawan muda untuk mencoba berusaha dan meyakinkan perbankan untuk mengucurkan dananya,’’ ungkapnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan M. Yunus Hariadi mengungkapkan, saat ini tersedia enam kolam untuk pengembangan budi daya udang busmetik. Hanya, dua di antara enam kolam tersebut hingga kini belum bisa dimanfaatkan. ’’Saat ini prosesnya masih dikerjakan,’’ jelasnya. (her/ip/eba/JPNN/RAPP002)