Pemerintah Akan Sewakan PLTU Pacitan ke Cina, Warga Protes

oleh -2 Dilihat
PLTU Sudimoro
PLTU Sudimoro
PLTU Sudimoro
PLTU Sudimoro

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan menyewakan kembali (lease back) puluhan pembangkit listrik milik PLN kepada investor asal China. Puluhan pembangkit itu dibangun investor China yang masuk dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara, energi terbarukan, dan gas (fast track programme) tahap I.

Langkah ini dapat dikatakan menggiring PLN menjadi service company. Peran PLN akan dikerdilkan dengan hanya mengurusi distribusi dan transmisi listrik. Pengelolaan pembangkit listrik diserahkan pada kalangan swasta.

Salah satu yang menjadi rencana menyewakan kembali pembangkit listrik milik PLN tersebut adalah PLTU Jatim I yang terletak di Desa Sukorejo, Sudimoro, Pacitan.

“Rencana besok (Jumat) direksi PLN dan Bupati akan melakukan pertemuan di PLTU, pemerintah akan menjual (menyewakan) pembangkit yang ada, yang pertama PLTU Pacitan, selanjutanya PLTU Indramayu, PLTU Tembolok dan seterusnya,” kata Agus, salah satu warga Pacitan, kamis (23/4/2015).

Saat ini, imbuh Agus, warga setempat berupaya kumpulkan koin untuk menutup hutang negara, agar PLTU Pacitan tak terjual.

Gelombang protes serupa juga dilakukan di twitter. Dengan hastag #TolakLiberalisasiListrik, netizen menolak pemerintah untuk menyewakan listrik kepada pihak asing. Hingga hari ini, hastag tersebut masih terus disampaikan oleh netizen disertai foto-foto pelengkap protes.

Diketahui, belum lama ini pemerintah meminta investor China menyewa 35 unit PLTU berkapasitas 10.000 megawatt. Meski disewakan lagi ke kontraktor China, pemerintah tetap berkomitmen membeli listrik hasil produksi PLTU yang disewakan tersebut.

Untuk menentukan tarif sewa pembangkit dan harga pembelian listrik dari PLTU menjadi objek lease back, pemerintah dan China akan membentuk tim khusus di bawah pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tim ini akan bekerja hingga September 2015. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, keputusan untuk menyewakan kembali pembangkit listrik ke China akan memberikan banyak keuntungan bagi pemerintah dan PLN. Menurut Rini, niat ini bisa mempercepat tambahan kapasitas penyediaan listrik.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, rencana ini sedang disiapkan oleh manajemen dari PLN untuk bagaimana pembangkit listrik yang sekarang ini dapat disewakan ke investor China.

“Tetapi kapasitas terpasang belum optimum tapi bagian dari 10 ribu mw bagian pertama waktu itu, itu sudah dibicarakan Pemerintah Republik Tiongkok dan beberapa BUMN disana untuk bagaimana mengoptimisasikan kembali meningkatkan kapasitasnya, sehingga mereka sangat tertarik untuk mengambil alih,” jelasnya.

Skema ini, katanya, pemerintah melalui PLN masih sebagai pemilik pembangkit listrik tersebut. “Jadi yang tadinya powerplant milik pemerintah nantinya menjadi IPP yang nantinya bisa dikembalikan lagi pada akhirnya menjadi milik PLN,” pungkasnya. (RAPP002)

Daftar PLTU 10 MW Tahap I

NoPembangkitTempatKapasitas
1PLTU 1 BantenSuralaya1 x 625 MW
2PLTU 2 BantenLabuhan2 x 300 MW
3PLTU 3 BantenLontar3 x 315 MW
4PLTU 1 Jawa BaratIndramayu3 x 330 MW
5PLTU 2 Jawa BaratPelabuhan Ratu3 x 350 MW
6PLTU 1 Jawa TengahRembang2 x 315 MW
7PLTU 2 Jawa TengahCilacap1 x 600 MW
8PLTU 1 Jawa TimurPacitan2 x 315 MW
9PLTU 2 Jawa TimurPaiton1 x 660 MW
10PLTU 3 Jawa TimurTj. Awar–Awar Tuban2 x 350 MW
11PLTU Tanjung Jati BJepara4 x 661 MW
1PLTU NADMeulaboh2 x 100 MW
2PLTU 2 Sumatera UtaraPangkalan Susu2 x 200 MW
3PLTU Sumatra BaratTeluk Sirih2 x 100 MW
4PLTU 3 Bangka BelitungBelitung2 x 25 MW
5PLTU 4 Bangka BelitungBelitung2 x 15 MW
6PLTU 1 RiauBengkalis2 x 10 MW
7PLTU 2 RiauSelat Panjang2 x 7 MW
8PLTU Kepulauan RiauTanjung Balai Karimun2 x 7 MW
9PLTU LampungTarahan Baru2 x 100 MW
10PLTU 1 Kalimantan BaratKalimantan Barat2 x 50 MW
11PLTU 2 Kalimantan BaratBengkayang2 x 25 MW
12PLTU 1 KaltengPulang Pisau2 x 60 MW
13PLTU Kalimantan SelatanAsam-Asam2 x 65 MW
14PLTU 2 Sulawesi UtaraAmurang2 x 25 MW
15PLTU Sulawesi TenggaraKendari2 x 10 MW
16PLTU Sulawesi SelatanBarru2 x 50 MW
17PLTU GorontaloGorontalo2 x 25 MW
18PLTU MalukuMaluku2 x 15 MW
19PLTU Maluku UtaraTidore2 x 7 MW
20PLTU 1 NTBBima2 x 15 MW
21PLTU 2 NTBLombok2 x 25 MW
22PLTU 1 NTTEnde2 x 7 MW
23PLTU 2 NTTKupang2 x 15 MW
24PLTU 1 PapuaPapua2 x 7 MW
25PLTU 2 PapuaJayapura2 x 10 MW
26PLTU GorontaloGorontalo2 x 25 MW
27PLTU MalukuMaluku2 x 15 MW
28PLTU Maluku UtaraTidore2 x 7 MW
29PLTU 1 NTBBima2 x 15 MW
30PLTU 2 NTBLombok2 x 25 MW
31PLTU 1 NTTEnde2 x 7 MW
32PLTU 2 NTTKupang2 x 15 MW
33PLTU 1 PapuaPapua2 x 7 MW
34PLTU 2 PapuaJayapura2 x 10 MW

Sumber: Kementerian ESDM