Ini Faktor Penyebab Longsor di Gemaharjo Tegalombo

oleh -1 Dilihat
Longsor di Tegalombo menyebabkan mobil terjebak di antara longsoran. (Foto: Muhammad Fajar Bakhroni/Pacitanku)
Longsor di Tegalombo menyebabkan mobil terjebak di antara longsoran. (Foto: Muhammad Fajar Bakhroni/Pacitanku)
Longsor di Tegalombo menyebabkan mobil terjebak di antara longsoran. (Foto: Muhammad Fajar Bakhroni/Pacitanku)
Longsor di Tegalombo menyebabkan mobil terjebak di antara longsoran. (Foto: Muhammad Fajar Bakhroni/Pacitanku)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Longsor yang terjadi di kawasan Kalipego, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Selasa (21/4/2015) malam WIB tak pelak menambah panjang daftar bencana tanah longsor, terutama di area Kecamatan Tegalombo. Hal ini juga menambah pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan untuk menangani kebencanaan di  kampung halaman Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya tanah longsor dengan material berupa bongkahan batu sebesar kerbau dan material tanah tersebut.

Yang pertama adalah hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Selasa pagi hingga malam hari. Selain itu, penyebab longsor kedua adalah aktivitas penambangan batu di tebing yang berada di samping persis jalan raya Pacitan-Ponorogo.

“Dulu ada bukit batu kiri jalan dari arah Gemah ke selatan yang saat ini bukitnya sudah hampir rata dengan badan jalan karena habis ditambang,” kata Widy Sumardji, Kepala Dishubkominfo Pacitan.

Menurut Warno, warga setempat, sebenarnya sudah memprediksi akan terjadi longsor di tebing tersebut. Ini karena tebing yang merupakan tambang galian C, terlalu miring. “Kalau tambang galian C ini, milik orang Sawoo, Ponorogo. Cuma sudah enam bulan ini berhenti karena musim hujan,” paparnya.

Selain dua faktor tersebut, faktor lainnya adalah pengeprasan tebing untuk pelebaran yang turut mempengaruhi tingkat kerawanan longsor di area ini.  “Pengeprasan tebing untuk pelebaran sepertinya juga ikut mempengaruhi tingkat kerawanan longsor di jalur ini. Apalagi jenis tanahnya tergolomng masih muda,” jelas Kepala BPBD Pacitan, Tri Mudjiharto.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, besarnya material longsor telah membentuk gundukan tanah bercampur batu sepanjang 100-an meter dan tinggi belasan meter yang menutup sebagian besar badan jalan provinsi tersebut.

Selama kurang lebih delapan jam jalur tersebut macet total, hingga akhirnya beberapa alat berat berupa eksavator dan dozer dikerahkan untuk mulai menyingkirkan material longsor tersebut.

Berdasarkan informasi Widy Sumardji, Kepala Dishubkominfo Pacitan, kamis (23/4/2015) siang sekitar pukul 14.10 WIB, hujan deras kembali terjadi di kawasan tersebut. “ Hujan deras yang terjadi di kawasan Gemaharjo mengakibatkan longsor susulan. Untuk sementara jalan ditutup kembali sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” katanya. (DPPP001)