Hanya 30 Daerah yang Memiliki Indeks Integritas Tinggi

oleh -0 Dilihat
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Foto: Gulalives/Ant)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Foto: Gulalives/Ant)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Foto: Gulalives/Ant)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Foto: Gulalives/Ant)

Pacitanku.com, JAKARTA – Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan hanya 30 kabupaten yang memiliki indeks integritas yang tinggi selama beberapa tahun terakhir. “Kami melakukan simulasi dengan data beberapa tahun terakhir. Hasilnya hanya ada 30 kabupaten/kota yang memiliki indeks integritas tinggi,” ujar Mendikbud saat mendampingi Presiden Joko Widodo di SMAN 2 Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Menurut Anies, kriteria indeks integritas yang tinggi adalah tingkat kecurangan kurang dari lima persen. “Contoh daerah yang memiliki indeks integritas tinggi adalah Jakarta,” kata Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengharapkan UN 2015 dapat berlangsung dengan jujur. Disinggung mengenai formulasi indeks integritas, Anies mengatakan akan mengumumkan setelah pelaksanaan UN. “Kalau diumumkan sekarang, maka akan banyak yang mensiasatinya,” katanya.

Terpisah, Kepala Pusat Pendidikan Kemdikbud, Nizam, mengatakan daerah yang memiliki tingkat integritas tinggi di Tanah Air adalah Bantul. “Bantul itu tertinggi di Tanah Air. Rata-rata daerah di Yogyakarta diatas 97 atau tingkat kecurangan tiga persen,” jelas Nizam.

Beberapa hal yang menyebabkan sedikitnya kecurangan karena tidak adanya target raihan UN oleh kepala daerah. Target membuat pribadi menjadi tidak baik. Target akan menjadi baik jika melalui proses dan tidak melalui jalan pintas. “Proses kerja keras, akan menghasilkan hasil yang lestari,” cetus Nizam.

Sebagaimana diktehaui, UN berbasis kertas diselenggarakan pada 13 April hingga 15 April. Sementara UN berbasis komputer diselenggarakan 13 April hingga 16 April, 20 April dan 21 April. Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menentukan kelulusan melainkan hanya berfungsi sebagai pemetaan dan pertimbangan masuk perguruan tinggi. Tahun ini, juga pertama kalinya diujicobakan UN berbasis komputer. (Gulalives/Ant/RAPP002)