Kadindik Jatim: Kebocoran UN Hanya Komoditas Politik

oleh -0 Dilihat
Siswa SMKN 1 Pacitan yang sedang mengerjakan soal tryout. (Foto : Pekathik Kadipaten/FB)
Siswa SMKN 1 Pacitan yang sedang mengerjakan soal tryout. (Foto : Pekathik Kadipaten/FB)
Siswa SMKN 1 Pacitan yang sedang mengerjakan soal tryout. (Foto : Pekathik Kadipaten/FB)
Siswa SMKN 1 Pacitan yang sedang mengerjakan soal tryout. (Foto : Pekathik Kadipaten/FB)

Pacitanku.com, SURABAYA – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur, Saiful Rahman menilai isu terkait kebocoran soal Ujian Nasional (UN) yang kerap terjadi jelang pelaksanaan UN hanya mengada-ada. Menurut Saiful, kebocoran UN itu sebenarnya tidak ada, namun dibuat ada untuk kepentingan politik tertentu.

“Saya pernah di Dinas Pendidikan dan pernah menjadi pelaksana UN. Saya tahu persis bahwa kebocoran UN itu sebenarnya tidak ada, tapi diada-adakan untuk komoditas politik,” katanya, Rabu (1/4/2015) di Surabaya.

Lebih lanjut, Saiful menyatakan pihaknya tidak ingin ada lagi politisasi UN seperti sebelumnya. “Ke depan, hal itu (politisasi) tidak boleh terjadi lagi,” katanya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini, peserta UN SMA pada 13-16 April mencapai 429.850 siswa yang terdiri dari SMA 148.456 siswa, MA 84.400 siswa, SMA Terbuka 20 siswa, SMA Luar Biasa 245 siswa, dan SMK 196.729 siswa.

Untuk peserta UN SMP pada 4-7 Mei mendatang mencapai 586.467 siswa yang terdiri dari SMP 401.869 siswa, MTs 180.373 siswa, SMP Terbuka 3.962 siswa, dan SMP Luar Biasa 253 siswa.

Pada tahun 2015 pula, pelaksanaan UN ada dua model yakni UN Daring (dalam jaringan internet/online) atau UN berbasis daring/online dan UN berbasis kertas. Khusus UN Daring tercatat 585 sekolah se-Indonesia dan 164 sekolah di antaranya berasal dari Jatim. (RAPP002/Gulalives/Ant)