Panen Raya Akhir Maret, Bulog Jatim Siap Beli Beras Petani

oleh -0 Dilihat
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)

Pacitanku.com, SURABAYA – Memasuki panen raya padi pada akhir Maret, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan siap untuk membeli beras milik petani. Untuk penyerapan beras petani oleh Bulog tahun ini ditargetkan mencapai lebih dari 3,2 juta ton.

“Kami telah mempersiapkan diri untuk menyerap beras petani sebanyak mungkin. Tahun ini, kami akan mengoptimalkan penggunaan dana Penyertaan Modal Negara (PMN, red) Rp 3 triliun dan sudah disetujui DPR untuk menyerap beras milik petani,” kata Direktur Utama Bulog, Lenny Sugihat, Senin (2/3), dilansir dari laman resmi Pemprov.

Bulog menargetkan bisa menyerap beras petani sebanyak 417.000 ton. Selain untuk menyerap beras, dana PMN juga digunakan untuk modal kerja. Lenny menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah yang tidak ingin lagi mengimpor beras menjelang panen raya.

“Petani tidak khawatir saat menjelang panen raya nanti, sebab kami telah mempersiapkan dana untuk membeli beras milik petani agar harga beras di tingkat petani tidak jatuh. Kami berkomitmen untuk menyerap sebanyak mungkin produk petani,” ujar Lenny.

Untuk pembelian Bulog terhadap beras petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 7,260 per kilogram (kg). Mulai tahun ini, Bulog juga lebih memrioritaskan pembelian berupa gabah dari pada beras. Hal itu dilakukan guna menjaga kualitas beras.

“Kalau dalam bentuk beras bisa mudah rusak, kalau gabah bisa lebih agar lebih tahan lama. Pembelian dalam bentuk gabah ini diberlakukan secara nasional. Prosesnya, gabah yang telah dibeli akan disimpan di gudang. Jika ada permintaan maka gabah akan digiling dulu baru setelah menjadi beras langsung dikirim,” kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jatim, Witono.

Bulog Divre Jatim juga telah bekerjasama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jatim. “Dalam melakukan penyerapan beras dan gabah petani kami membutuhkan jaringan pemasok. Salah satunya lewat KTNA,” katanya.

Tahun ini, Bulog Jatim dapat tugas pengadaan dengan prognosa hampir sama dengan tahun 2014 yakni 1,1 juta ton. Namun, lanjutnya, angka realistisnya masih di kisaran 750 ribu ton. “Dengan kerjasama ini, kami berharap target pengadaan kami bisa tercapai sesuai target prognosa,” tegasnya.

Dengan kerjasama Bulog Jatim dan KTNA Jatim, ia berharap selain peningkatan kuantitas pengadaan juga tercapai peningkatan kualitas beras dan gabah dari petani. “Setidaknya kuantitas bertambah dan kualitas juga sesuai standar pengadaan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Inpres tentang perberasan,” pungkasnya. (RAPP002)