Geliat Warga Gendaran Hidupkan Desa Melalui Batu Akik

oleh -0 Dilihat
Salah satu warga Gendaran dan koleksi batu akik. (Foto : Dok.Pacitanku)
Salah satu warga Gendaran dan koleksi batu akik. (Foto : Dok.Pacitanku)
Salah satu warga Gendaran dan koleksi batu akik. (Foto : Dok.Pacitanku)
Salah satu warga Gendaran dan koleksi batu akik. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, DONOROJO—Desa Gendaran adalah salah satu desa di Kecamatan Donorojo yang memiliki potensi besar, terutama dalam bidang industri kerajinan batu akik. Selama ini, jika banyak orang menyebut akik adalah ikon dari Kabupaten Pacitan, maka Desa Gendaran adalah pusat pembuatan batu akik yang sejak dulu warganya giat mengembangkan batu mulia tersebut.

Jika berkunjung ke Desa gendaran, Kecamatan Donorojo, maka akan banyak ditemui beraneka macam dan bentuk batu akik. Pun demikian dengan para perajinnya yang hampir mayoritas adalah warga setempat dengan menggunakan sistem home industry. Para pengusaha akik terkenal pun berasal dari Desa yang terletak di jalur Pacitan – DI Yogyakarta itu.

“Pengembangan batu akik di desa kami dimulai saat pelopor batu akik Pak Mulyadi, sekitar tahun 60-an sukses mengembangkan batu akik di Gendaran. Beliau pun menyabet penghargaan Upakarti dari Pemerintah waktu itu, sekaligus mendapatkan satu unit Ubibam, unit bina industri yang saat ini mangkrak dan tak jelas pengelolaannya,” jelas Pardi, Ketua Paguyuban Batu Akik Desa Gendaran, kepada Portal Pacitanku baru – baru ini.

Namun, meski mangkrak, saat ini pengembangan batu akik di Desa Gendaran terbilang sukses. Hal itu terbukti dari banyaknya rumah di Desa Gendaran yang menjadi sentra industri kerajinan batu akik.

“Kita ingin kembali menghidupkan desa melalui batu akik, jika njenengan berkunjung ke kampung – kampung disini, mayoritas kampung sudah memasang etalase berisi produk batu akik, untuk sarana penunjang kita juga ada guest house bagi para wisatawan yang ingin berjalan dan berkeliling di kampung Gendaran,” papar pemilik industri akik UD Sony Permata ini.

Selain itu, setiap Kliwon, kata Pardi, perputaran uang di pasar Akik Gendaran bahkan mencapai ratusan juta rupiah.

Saat ini, imbuh Pardi, pengembangan batu akik di Desa Sekar terus didorong agar nantinya menjadi kampung wisata akik Pacitan. “Setiap tanggal 15 setiap bulannya ada pelatihan bagi para pengrajin, dan selama ini saya bekerja sama dengan Pak Mardiyanto, Anggota DPRD dari Donorojo terus berusaha menghidupkan desa dengan batu akik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pardi menyampaikan keinginannya agar di Desa Gendaran menjadi sebuah kampung wisata akik terbesar di Pacitan, mengingat di desa inilah batu akik Pacitan mulai berkembang. “Arahnya mungkin ada pameran batu akik gitu ya, sehingga salah satunya kami meminta jika ada mahasiswa KKN bisa diarahkan juga kesini,” pungkasnya. (DPPP001)