Sungai Maron Pringkuku, Potensi Alam dan Denyut Nadi Masyarakat Pacitan

oleh -46 Dilihat
Muara Sungai Maron yang dimanfaatkan untuk Lomba Dayung Ngiroboyo. (Foto : Doc. Pacitanku)
Tempat Wisata Pacitan, Muara Sungai Maron yang dimanfaatkan untuk Lomba Dayung Ngiroboyo. (Foto : Doc. Pacitanku)
Muara Sungai Maron yang dimanfaatkan untuk Lomba Dayung Ngiroboyo. (Foto : Doc. Pacitanku)
Muara Sungai Maron yang dimanfaatkan untuk Lomba Dayung Ngiroboyo. (Foto : Doc. Pacitanku)

Pacitanku.com, PRINGKUKU—Selain Sungai Grindulu yang merupakan sungai terpanjang di Pacitan, kabupaten pesisir selatan Jawa Timur ini juga memiliki potensi alam berupa sungai yang tak kalah menariknya. Namanya sungai Maron. Sungai ini adalah sungai yang masih alami yag terletak di Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Sungai Maron mengalir bermuara menuju Pantai Ngiroboyo yang sudah masuk di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo.

Yang cukup unik dari sungai ini adalah panorama dan kebeningan air sungainya yang memanjakan mata. Pemandangan di sepanjang sungai berdiri pohon kelapa dan pohon jambu yang hijau dan asri dengan air sungai berwarna kehijauan yang menyegarkan. Keberadaan sungai ini juga menjadi denyut nadi masyarakat sekitar.

Di salah satu lokasi aliran Sungai Maron ini terdapat ceruk sungai yang oleh warga Dersono dikeramatkan dengan nama Kali Sirah. Selain itu, Sungai Maron ini memang memiliki daya pikat yang cukup tinggi, selain airnya jernih, juga ratusan ikan air tawar siap dimanfaatkan warga setempat. Sungai Maron sangat berarti bagi masyarakat Desa Dersono di Pringkuku dan Desa Sendang di Donorojo, karena berfungsi sebagai sumber air bagi kehidupan.

Ada dua cara untuk menuju kawasan sungai ini, yaitu melewati kawasan Desa Sendang, Donorojo dan menyusuri sungai dengan perahu dari Desa Maron, Pringkuku.

Sebagai bagian dari promosi wisata di Pantai Ngiroboyo, pemerintah setempat pun menggunakan sungai Maron sebagai media untuk promosi, yakni pelaksanaan Festival Dayung Ngiroboyo. Hingga saat ini, festival dayung yang digelar di sungai Maron tersebut sudah digelar tiga kali.

Redaktur : Dwi