Festival Kesenian Kawasan Selatan Siap Dorong Potensi Pariwisata di Pacitan

oleh -2 Dilihat
Tari Klonthong Jengglur memeriahkan hari jadi Pacitan (Foto.priambodo)
Tari Klonthong Jengglur memeriahkan hari jadi Pacitan (Foto.priambodo)
Tari Klonthong Jengglur memeriahkan hari jadi Pacitan (Foto.priambodo)

Pacitanku.com, JEMBER – Para pegiat seni di kawasan Kabupaten Pacitan dipastikan akan mendapatkan prospek yang cukup cerah untuk menggeluti kesenian yang menjadi kekayaan budaya di Pacitan. Hal itu diketahui setelah Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendorong sektor pariwisata melalui Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di beberapa kabupaten yang dilalui jalur lintas selatan di provinsi setempat, salah satunya Pacitan.

“FKKS digelar untuk mendorong sektor pariwisata agar dicintai dan dihargai oleh masyarakat sehingga seni dan budaya di daerah setempat tetap utuh,” kata Sekretaris Daerah Pemprov Jatim, Akhmad Sukardi, di sela-sela kegiatan FKKS di Alun-alun Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu (14/6/2014) malam. Acara FKKS berlangsung hingga Minggu (15/6/2014) dilansir dari kompas.

Festival tersebut, kata Sukardi, merupakan salah satu cara yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim untuk merespons pembangunan jalur lintas selatan (JLS), khususnya di bidang seni dan budaya.

“Festival itu merupakan bagian dari upaya mempersiapkan masyarakat di kawasan selatan untuk melakukan langkah positif melalui pemberdayaan dalam segala bentuk kreativitas yang terkait dengan seni dan budaya di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia sehingga masyarakat dituntut untuk lebih mencintai dan mengembangkan budaya asli daerah,” paparnya.

Kesenian tari di Jatim menyuguhkan permainan lirikan mata menjadi magnet tersendiri karena mereka mempromosikannya dengan baik. “Jatim tidak kalah dalam menampilkan gelar seni budayanya karena memiliki kekayaan berupa keanekaragaman seni budaya daerah dengan kekhasan yang mencerminkan identitas, karakter, ekspresi, estetika, dan corak artistik daerah masing-masing,” tuturnya.

Kekayaan seni ini adalah karunia dan anugerah sehingga bukan menjadi penghalang dalam pelaksanaan pembangunan kebudayaan, melainkan harus dimaknai sebagai modal berharga untuk mewujudkan identitas jati diri bangsa.

“Saya juga mengingatkan agar masyarakat selalu membina dan memelihara kesenian asli daerah sendiri, serta generasi muda, yang saat ini dituntut untuk lebih mencintai dan menghargai seni dan budaya yang ada,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim, Jarianto menjelaskan kegiatan festival tersebut bertujuan untuk membangun kawasan selatan Jatim dari Pacitan hingga Banyuwangi yang telah ditetapkan oleh Pemprov Jatim lewat pembangunan JLS.

“Ketika pembangunan JLS telah dilaksanakan, maka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat dari Pacitan hingga Banyuwangi sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung akan memengaruhi proses perubahan budaya,” tuturnya.

FKKS hadir untuk menjaga eksistensi budaya yang ada agar tidak hilang, khususnya di kawasan selatan Jatim. “Kami akan berkeliling di delapan daerah yang masuk dalam kawasan selatan Jatim seperti Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Blitar, Tulungagung, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi untuk terus mengenalkan kebudayaan dan kesenian di daerah setempat,” katanya.

Dalam event tersebut, FKKS banyak mempromosikan produk seni budaya dari delapan daerah kawasan selatan. Pameran hasil karya dan cinderamata disajikan, berupa makanan khas dari daerah, hasil kerajinan masyarakat, batik, pakaian tari, pernak-pernik khas daerah, dan permainan kerajinan rakyat daerah.

Pacitan sendiri memiliki kesenian yang terus digarap oleh para pegiat seni di kampung SBY itu, diantaranya adalah tari klonthong jengglur dari Ngadirojo, kethek ogleng Nawangan, upacara suwukan pari hingga upacara ceprotan Donorojo.

Redaktur : Robby Agustav