Pacitan Diharapkan Kembalikan Kejayaan Cengkeh Indonesia

oleh -4 Dilihat
Cengkeh Pacitan (Foto : Kompas)
Cengkeh Pacitan (Foto : Kompas)
Cengkeh Pacitan (Foto : Kompas)
Cengkeh Pacitan (Foto : Kompas)

Pacitanku.com, TEGALOMBO—Saat kita kembali ke sejarah masa lalu, memasuki abad XVI Indonesia merupakan salah satu negara tujuan jajahan negara – negara Eropa karena cengkehnya. Saat itu harga 1 kg cengkeh sama dengan harga 7 gram emas. Cengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang tinggi nilai ekonominya. Pada masa itu cengkeh mengalami masa kejayaan, namun sayangnya bukan masyarakat pribumi yang menikmati, tapi si kulit putih dari Eropalah yang memetiknya. Kini kita sendirilah yang harus menikmati harumnya cengkeh di lahan Indonesia.

Cengkeh mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembangunan perkebunan karena memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penyediaan kebutuhan bahan baku utamanya industri rokok kretek, peningkatan pendapatan petani, peningkatan devisa negara, penyediaan kesempatan kerja dalam berbagai tahapan agribisnis dan konservasi lingkungan.

Salah satu daerah penghasil cengkeh terbesar di Indonesia adalah Kabupaten Pacitan. Akan tetapi, perkebunan cengkeh di Kabupaten Pacitan cukup mengalami pasang surut karena fluktuasi harga cengkeh yang cukup besar. Sementara itu dari sisi teknis tanaman cengkeh mempunyai karakteristik yang khas yaitu adanya panen besar dan pada tahun berikutnya panen kecil serta ada kalanya panen raya pada periode tertentu.

Pada saat panen besar atau panen raya harga cengkeh cenderung menurun sampai di bawah  yang mengakibatkan petani merugi dan kemudian mereka tidak memelihara tanamannya. Sehingga hal tersebut mengakibatkan tanaman kurang baik dan produktivitas rendah.

Namun pada saat ini,  ada tahun 2014 sudah ada kesepakatan bahwa harga cengkeh nasional kisaran 150.000 per kg dengan kualitas yang disepakati bersama. Sehingga masalah harga pada panen dapat teratasi. Sementara ini kondisi lapangan menunjukkan bahwa banyaknya tanaman cengkeh yang sudah tua dan rusak, adanya serangan hama/penyakit, kurangnya pemeliharaan dan penggunaan bibit yang belum disertifikasi.

Untuk itu dalam rangka mempertahankan keseimbangan penawaran dan permintaan cengkeh dalam jangka panjang, diperlukan adanya upaya – upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas cengkeh dimaksud yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan petani, maka pada tahun 2010 lalu, di Kabupaten Pacitan dialokasikan kegiatan rehabilitasi/intensifikasi dan peremajaan cengkeh rakyat, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan pada Tugas Pembantuan (TP).

Maka diharapkan dengan adanya kucuran bantuan dana dari pemerintah, Kabupaten Pacitan dapat meraih kembali kejayaan cengkeh di masa lalu yang sempat dinikmati oleh bangsa Eropa dan khususnya di tingkat nasional. Kabupaten Pacitan berpeluang kembali menjadi raja cengkeh nasional.

Redaktur : Robby Agustav