Rencana Sodet Sungai Lorok Terganjal Penolakan Warga

oleh -0 Dilihat
Jembatan Lorok Rusak
Jembatan Lorok Rusak
Jembatan Lorok Rusak
Jembatan Lorok Rusak

Pacitanku.com, NGADIROJO—Rencana Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan untuk melakukan penyodetan kali Lorok di tolak warga setempat. Alasannya, penyodetan sungai terbesar di wilayah Pacitan timur itu mencaplok lahan milik warga setempat. Akibatnya, rencana perbaikan jembatan penghubung tiga dusun di Dusun Dembo Kidul, Desa dan Kecamatan Ngadirojo pun terganjal.

Dikatakan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Suparlan mengaku sedikit susah untuk melakukan perbaikan jembatan itu. Sebab, masih ada beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan. ”Terutama penolakan dari warga yang tanahnya tidak mau disodet untuk membelokkan aliran sungai Lorok,” ujar Suparlan, seperti dilansir Radar Madiun, Jumat kemarin (31/1/2014).

Lebih lanjut, langkah penyodetan sebenarnya pihak desa sudah menyetujui kebijakan yang ditawarkan. Bahkan, pihak desa siap mengganti tanah warga yang terkena imbas penyodetan kali Lorok tersebut dengan tanah kas desa.

Namun, penolakan dari warga terus bergulir hingga sekarang. ‘’Warga menilai jika harga jual tanah kas desa lebih rendah dibanding tanah milik mereka,’’ imbuhnya.

Dari rencana sodet tersebut, tanah dimiliki sekitar 15 orang, ada yang menolak dan beberapa di antaranya menentang keras tanah milik mereka yang sekarang menjadi tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk sungai, muara sungai di sisi timur sungai Lorok itu untuk disodet. ‘’Saya minta kades Ngadiorjo serta kasun Dembo Kidul untuk membujuk warganya. Tapi, saat ini susah dihubungi keduanya,’’ tuturnya.

Sebelum ide penyodetan itu muncul, warga sebenarnya minta dilakukan pembangunan jembatan baru, namun permintaan ditolak karena butuh biaya yang tidak sedikit. Selain itu, juga perlu proses tidak mudah serta waktu yang tidak sebentar. ‘’Padahal ini mendesak. Jika dilakukan penyodetan, otomatis aliran sungainya berbelok. Serta aliran sungai yang sekarang hingga ke sisi barat itu nantinya diuruk,’’ jelasnya.

Seperti diketahui, jembatan yang menghubungkan antardusun itu, yakni Dembo Kidul, Dadapan dan Nglegok kembali ambrol setelah diterjang banjir pekan lalu. Akibatnya, jembatan itu tak bisa dilewati kendaraan. Sehingga, sejumlah warga harus memutar sejauh lima kilometer melewati beberapa dusun.

Redaktur : Robby Agustav