Pemkab Pacitan Himbau Warga Tak Bangun Rumah di Tanah Bergeser

oleh -0 Dilihat
Tanah Amblas (Foto : Doc.info Pacitan)
Tanah Amblas (Foto : Doc.info Pacitan)
Tanah Amblas (Foto : Detik)
Tanah Amblas (Foto : Detik)

Pacitanku.com, PACITAN—Mengantisipasi bencana tanah amblas, Pemerintah Kabupaten Pacitan mengimbau warga tidak membangun rumah di sejumlah kawasan tanah bergeser. Sebanyak 85 persen wilayah di Kabupaten Pacitan rawan terjadinya pergeseran tanah, dan longsor karena tanahnya berupa lempung.

“Secara umum, 85% wilayah Pacitan terdiri dari perbukitan. Di antaranya memiliki kemiringan lebih dari 30%,” kata Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi (Distamben) Sar Setyo Utomo, seperti dilansir dari Koran Sindo, Ahad (26/1/2014) kemarin.

Beberapa kawasan yang berpotensi mengalami pergerakan tanah itu di antaranya wilayah sepanjang aliran Sungai Grindulu, Kecamatan Bandar, Nawangan, Tulakan, Kebonagung, Ngadirojo, Sudimoro dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Pacitan serta Pringkuku.

Seperti diketahui, salah satu peristiwa terakhir adalah pergerakan tanah yang terjadi di Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, beberapa waktu lalu. Saat itu delapan unit rumah warga rusak. Dua di antaranya mengalami kerusakan parah setelah tanah tempatnya bermukim yang berdekatan dengan aliran Sungai Grindulu ambles.

Menurut Sar, ada berbagai hal penyebab munculnya gerakan tanah. Yaitu pengaruh morfologi tanah, material penyusun tanah dan volume air.

Di Pacitan, material penyusun di kawasan perbukitan dan pegunungan merupakan tanah lempung. Sehingga lebih labil saat menerima guyuran hujan dalam waktu lama.

“Karena itu pihak Distamben menghimbau pada masyarakat untuk sedapat mungkin tidak mendirikan rumah di area rawan. Kita sudah memberikan sosialisasi juga ke masyarakat dalam menghadapi bencana. Sehingga ketika bencana terjadi, warga sudah tahu langkah apa yang harus diambil,” pungkasnya.

Redaktur : Robby Agustav