Pacitanku.com, PRINGKUKU—Langkah pemerintah kabupaten (Pemkab) Pacitan yang akan segera memanfaatkan energi alternatif biogas ternyata sudah didahului oleh warganya. Ya, ternyata penggunaan kotoran hewan untuk energi dalam kehidupan sehari – hari itu sudah dilakukan oleh sejumlah warga di Kecamatan Pringkuku.
Salah satu pertimbangan warga di kecamatan Pringkuku menggunakan energi alternatif
itu adalah dalam hal nilai ekonomisnya yang lebih daripada energi konvensional. “Lebih murah dari harga gas LPG,” ucap Tukiyem, salah satu warga Dusun Tempel Lor, Desa Glinggangan, kepada wartawan belum lama ini.
Dikatakan Tukiyem, dalam sekali proses pengolahan, biogas dapat di gunakan selama satu bulan lebih. Lebih hemat dibanding menggunakan gas LPG. Karena dalam waktu yang sama, jika menggunakan gas LPG 3 kg, bisa menghabiskan hingga empat tabung. “Yang jelas dapat menghemat biaya hidup. Dan gas yang dihasilkan tidak mempengaruhi aroma masakan,” ungkapnya.
Dalam pembuatan biogas sendiri ternyata cukup mudah. Berawal dari limbah kotoran sapi yang telah terkumpul kemudian dimasukan ke dalam septiktank. Setelah digester, kotoran akan berubah menjadi gas dan kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa. Hanya saja untuk menyalakan kompor, pengguna harus menggunakan korek api sebagai pemantik utama.
Redaktur : Robby Agustav
