Sosialisasi Minim, Banyak Warga Pacitan Tak Tahu Program Asuransi Kesehatan

oleh -0 Dilihat
BPJS Kesehatan Pacitan
BPJS Kesehatan Pacitan
BPJS Kesehatan Pacitan
BPJS Kesehatan Pacitan

Pacitanku.com, PACITAN—Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)  yang sudah dilakukan kurang lebih 11 hari ternyata tak menjamin warga Pacitan lekas mengurusnya. Hal itu dibuktikan dari fakta bahwa masih banyak warga yang belum mengetahui program asuransi kesehatan tersebut.

Salah satu yang belum tahu adalah Sukrip Ari Bawanto, tukang parkir di depan RSUD Pacitan yang mengaku hanya mendengar BPJS dari mulut ke mulut saja. Dirinya juga belum mendapat sosialisasi langsung dari petugas. Padahal tempatnya bekerja hanya berjarak 10 meter dari loket pelayanan BPJS.

“Baik juga sebenarnya. Cuma ada sebagian masyarakat yang belum tahu BPJS itu apa, termasuk saya,” kata Sukrip seperti dikutip dari RRI, Kamis (9/1/2014) siang.

Sementara itu Markum, salah seorang tukang becak di Pacitan juga mengaku belum mendapat penjelasan terkait program jaminan kesehatan yang diluncurkan pemerintah. Markum mempertanyakan mekanisme pendaftaran serta biaya yang dibutuhkan jika warga ingin mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS. “Belum tahu saya. Niku maksude pripun (itu maksudnya apa)?” tanya Markum.

Diduga kondisi belum meratanya informasi diduga menjadi penyebab rendahnya partisipasi calon peserta mendaftar di loket BPJS. Seperti yang terlihat di RSUD Pacitan, sebagian datang untuk mendaftar, sebagian lainnya baru sebatas mencari informasi.

Terpisah, Kepala Operasional BPJS Pacitan, Budi Prasetyo mengatakan bahwa hal itu merupakan pertanda positif. Setidaknya masyarakat memiliki dorongan untuk mencari tahu terkait program nasional tersebut.

“Belum membayar tapi sudah minta formulir, juga tanya info cara menjadi anggota BPJS,” ucap Budi berbincang dengan RRI di ruang kerjanya.

Jumlah pendaftar peserta BPJS mandiri hingga kamis kemarin mencapai angka 120 orang. Memang, jumlah itu relatif kecil dibanding jumlah penduduk Pacitan sebanyak 500 ribu jiwa lebih. Hanya saja, secara bertahap jumlah pendaftar mandi diharapkan terus bertambah. Proses sosialisasinya sendiri, menurut Budi, dilakukan dengan menggandeng pemangku kepentingan terkait.

Redaktur : Robby Agustav