Pemkab Pacitan Siap Bantu Anak yang Alami Kelainan Jantung

oleh -0 Dilihat
Pemkab Siap Bantu Tangani Anak Jantung Bocor
Pemkab Siap Bantu Tangani Anak Jantung Bocor
Pemkab Siap Bantu Tangani Anak Jantung Bocor
Pemkab Siap Bantu Tangani Anak Jantung Bocor

Pacitanku.com, PACITAN—Pemerintah Kabupaten Pacitan menyatakan siap membantu penanganan Yuda Adi Pratama, anak berusia dua tahun dari Pacitan ini. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Pacitan, Indartato saat mengunjungi anak kecil yang ditinggal pergi ayahnya ini.

Dikatakan Bupati Pacitan, Indartato, pihaknya siap menangani anak yang malang tersebut melalui proses – proses dan prosedur yang berlaku.

“Tentu saja pemerintah daerah siap membantu melalui mekanisme yang ada, yaitu BPJS yang sekarang sudah berlaku,” kata Indartato, Bupati Pacitan usai melihat kondisi Yuda di Kelurahan Pucangsewu, seperti dikutip dari detik, Ahad (5/1/2013) siang.

Seperti diketahui, Yuda adalah anak kecil yang tengah menderita kelainan jantung. Anak pertama dari pasangan Megawati dan Adi Anggara sejak lahir sebenarnya tidak menunjukkan adanya kelainan. Bocah berambut lurus itu juga minum ASI dan mengonsumsi makanan tambahan. Anehnya, meski asupan gizi cukup namun pertumbuhan fisiknya tergolong lamban.

Saat berusia 15 bulan Yuda mendadak demam. Tidak itu saja, si bocah kemudian mengalami diare. Khawatir terjadi hal terburuk, keluarga langsung melarikannya ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan dokter barulah diketahui Yuda mengalami kelainan jantung.

Menurut penuturan Mega, anaknya tersebut mengalami jantung bocor sehingga mengakibatkan mudah capek dan sakit. Kondisi tersebut diperparah dengan ketidakhadiran sang suami disisinya. Wahyu Adi, sang suami, warga Nawangan ini yang menikahi Megayanti saat sama-sama masih sekolah seakan hilang ditelan bumi.

Pasca peristiwa mengagetkan bocornya jantung anaknya, berbagai cara ditempuh keluarga untuk kesembuhan Yuda. Apa daya semua upaya terbentur keterbatasan ekonomi. Padahal untuk menangani kasus seperti yang dialami Yuda, dibutuhkan biaya tidak ringan. Ironisnya lagi, nama keluarga Megawati luput dari pendataan Jaminan Kesehatan Masyarakat (jamkesmas).

Pada akhirnya rekomendasi menkes akhirnya turun. Hanya saja, keluarga masih harus bersabar menunggu hingga kamar untuk rawat inap tersedia.

Redaktur : Robby Agustav