Ketua Damandiri Senang Panen Busmetik Perdana Berjalan Sukses

oleh -1 Dilihat
Haryono Suyono memberikan sambutan Panen udang Busmetik (Dok.Pacitanku)
Haryono Suyono memberikan sambutan Panen udang Busmetik (Dok.Pacitanku)
Haryono Suyono memberikan sambutan Panen udang Busmetik (Dok.Pacitanku)
Haryono Suyono memberikan sambutan Panen udang Busmetik (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN—Ketua Yayasan Damandiri dan perintis Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Haryono Suyono menyatakan senang atas panen besar yang diperoleh dari tambak Udang Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) Pacitan hari selasa (24/12/2013) lalu. Menurut mantan menteri di era Presiden Soeharto ini, panen udang Busmetik Pacitan sekaligus mematahkan mitos bahwa tambak udang tidak bisa dikembangkan di pantai selatan.

“Pada waktu akan digerakkan tambak udang itu, dikawatirkan di daerah pantai selatan yang dianggap tidak layak untuk pengembangan tambak udang akan gagal sehingga dengan tekad yang tinggi Bupati merasa yakin bahwa rakyatnya yang tergabung dalam Posdaya cukup tangguh untuk berani mencoba dan dalam waktu singkat dapat mewujudkan suatu tambak yang siap tabur benur,” kata Haryono Suyono dalam akun jejaring Facebooknya, Jumat (27/12/2013).

Lebih lanjut, Haryono Suyono juga menyatakan bahwa hasil panen yang diperkirakan bernilai 210 juta ini adalah hasil kerja keras dari semua elemen, terutama masyarakat setempat yang secara tekun terus mengelola tambak udang dengan konsep yang baru ini.

“Melalui Posdaya Mulyosari, ternyata dibawah pimpinan Kepala Desanya yang gesit, Hanggono Suryo, yang biasa dipanggil pak Lurah Nanang, bisa bersatu dan memelihara tambak selama 24 jam setiap harinya tanpa henti dan dengan disiplin memberi makan dan memelihara kadar air yang sangat penting untuk pertumbuhan udang,” imbuh Haryono Suyono.

“Tambak udang itu semestinya baru akan panen setelah 100 hari, tetapi dalam waktu hanya 72 hari pertumbuhan udangnya mencapai ukuran yang sangat menguntungkan sehingga diusulkan untuk dipanen lebih cepat. Lebih-lebih pada seminggu terakhir sebelum panen, cuaca di Pacitan hujan deras dan terus menerus sehingga dikawatirkan akan merusak kadar air untuk kehidupan udang serta merugikan petani tambak,” jelasnya.

Haryono Suyono juga memuji panen perdana ini sebagai keberhasilan masyarakat sekitar dengan rtutin terus mengelola tambak udang tersebut setiap waktu.

“Masyarakat yang melihat udang yang melimpah merasa berbunga-bunga dan dengan penuh kebijaksanaan Kepala Desa yang memimpin langsung panen itu memberi kesempatan untuk memasak udang dan memberikan kepada rakyatnya untuk diincip dalam makan siang sebagai rasa syukur.”

“Tidak itu saja, tidak semua udang dijual ke pembeli besar yang datang khusus dengan lima truk lengkap dengan box es pendingin, tetapi disisakan dan diberi kesempatan rakyat membeli dengan harga yang jauh di bawah harga pasaran. Rakyat senang dan berbondong merasakan karya besar yang mereka kelola dengan penuh gotong-royong itu,” tandasnya.

Dalam panen tersebut, selain dihadiri oleh Haryono Suyono, juga dihadiri oleh beberapa tokoh setempat, seperti Camat, Kepala Desa, Bupati Pacitan beserta jajarannya. Dan rencananya konsep pengembangan udang serupa akan dibuat di beberapa wilayah lain di Pacitan.

Redaktur : Robby Agustav