Derasnya Aliran Sungai Grindulu Sering Sebabkan Bencana

oleh -1 Dilihat
Volume Sungai Grindulu terus naik (Dok.Pacitanku)
Volume Sungai Grindulu terus naik (Dok.Pacitanku)
Volume Sungai Grindulu terus naik (Dok.Pacitanku)
Volume Sungai Grindulu terus naik (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN—Curah hujan yang terus meninggi akhir  akhir ini membuat volume air di Sungai Grindulu terus naik. Dengan kondisi yang demikian, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir besar di sungai terpanjang di Pacitan ini. Yang terbaru, warga dusun Ngasem, Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari terus bersiaga kemungkinan meluapnya air Sungai Grindulu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan pun meminta kepada warga Pacitan, khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu, untuk senantiasa waspada terkait kemungkinan terjadinya banjir besar di Sungai Grindulu, mengingat selama beberapa tahun terakhir, selalu terjadi banjir besar yang bahkan bisa merenggut korban jiwa.

‘’Kami sedang usahakan agar bantuan bisa cepat datang untuk mereka. Terutama material, saat ini, itu yang mereka inginkan sedang kami usahakan,’’ ujar Pudjono, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD setempat, seperti dilansir dari Radar Madiun, senin (23/12/2013).

Dari pantauan redaksi Pacitanku, setidaknya selama empat tahun terakhir, setiap musim penghujan selalu menimbulkan banjir besar di sungai Grindulu. Hampir setiap musim penghujan, daerah aliran sungai grindulu yang berdampingan dengan jalan utama pacitan – Ponorogo selalu terjadi banjir, tanah longsor, baik itu tebing, maupun jalanan yang amblas karena tergerus derasnya aliran sungai grindulu.

Awal tahun 2013 lalu, seorang perempuan tewas setelah hanyut terseret banjir bandang saat menyeberang Sungai Grindulu, di wilayah Desa Pucangombo, Tegalombo. Korban terseret banjir hingga sejauh lima kilometer. Sebelumnya,pada tahun 2011, derasnya aliran sungai Grindulu saat musim hujan juga menyebabkan bahu jalan di beberapa titik jalur Pacitan-Ponorogo longsor.

Pada tahun 2010, volume air yang meningkat drastis di Sungai Grindulu menyebabkan ratusan hektare lahan pertanian dan pemukiman di lima desa di Arjosari terendam banjir. Akibatnya, berbagai tanaman petani terutama padi yang baru saja disemai maupun menjelang panen mengalami rusak berat.

Yang paling parah adalah bencana banjir yang terjadi akhir 2009 lalu, dimana aliran deras Sungai Grindulu yang terjadi menyebabkan banjir di sejumlah lokasi di Pacitan. Di jalur Pacitan-Ponorogo ruas Dusun Pajaran Desa Pagutan, Arjosari banjir menggenangi jalan sepanjang 500 meter. Bahkan banjir tersebut memutuskan sebuah jembatan gantung di Arjosari. Air bah yang meluap dari aliran anak Sungai Grindulu merendam hampir 80 persen areal persawahan maupun pemukiman di desa ini hingga setinggi lutut orang dewasa.

Redaktur : Robby Agustav